Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

ARTI DAN MANFAAT OLAH RAGA


Arti Pendidikan Jasmani :
Pendidikan jasmani terdiri dari kata pendidikan dan jasmani, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan sesorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan (KBBI, 1989), jasmani adalah tubuh atau badan (fisik). Namun yang dimaksud jasmani di sini bukan hanya badan saja tetapi keseluruhan (manusia seutuhnya), karena antara jasmani dan rohani tidak dapat dipisah-pisahkan. Jasmani dan rohanai merupakan satu kesatuan yang utuh yang selalu berhubungan dan selalu saling berpengaruah.
Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasamani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun angota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak.
Pengertian Olahraga
Pengertian olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal.
Pengertian Olahraga (Menpora Maladi)
Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya.
Olaharaga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang.
Sumber : Aip Syarifuddin, Belajar Aktif Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP, Jakarta, Grasindo. 1990
manfaat olah raga
Dalam kehidupan modern saat ini banyak orang yang melupakan pentingnya olahraga untuk tubuh. Padahal olahraga merupakan cara untuk sehat yang paling murah dengan hasil yang mengagumkan untuk kebugaran badan. Selain itu olahraga dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun kita suka melakukannya baik siang maupun malam sesuai keinginan.
Berikut adalah beberapa manfaat olahraga untuk tubuh kita menurut Asosiasi Kebugaran di Inggris :

  • Meningkatkan kisaran gerak
  • Meningkatkan stamina
  • Melepaskan kecemasan
  • Meredakan kinerja seksual
  • Meredakan gejala menopause
  • Membantu mencegah penyakit jantung
  • Mencegah osteoporosis
  • Memperbaiki ketajaman mental
  • Memperbaiki konsentrasi
  • Mengurangi resiko kanker payudara
  • Memperbaiki pandangan hidup
  • Mengurangi nyeri radang sendi
  • Mengendalikan kolesterol
  • Membakar lemak
  • Mempercepat metabolisme
  • Menghilangkan gejala pra-menstruasi
  • Membantu kita berhenti merokok
  • Meredakan depresi
  • Mengurangi biaya hidup
  • Meningkatkan kepuasan kerja
  • Mengawetkan otot
  • Mengawetkan organ-organ internal (hati, ginjal)
  • Memperbaiki waktu reaksi
  • Memperbaiki kebugaran kardiovaskuler
  • Meningkatkan energi
  • Memperbaiki koordinasi saraf dan otot
  • Meningkatkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi
  • Mengurangi resiko glaukoma
  • Mengurangi resiko kanker usus besar
  • Menurunkan tekanan darah
  • Mengurangi resiko kegemukan
  • Membakar kalori
  • Memperbaiki sembelit
  • Mencegah endometriosis
  • Mengurangi konsumsi alkohol
  • Mengurangi stres
  • Meningkatkan harga diri
  • Meningkatkan perasaan sejahtera
  • Meningkatkan IQ
  • Meningkatkan kreativitas
  • Mengurangi absensi kerja
  • Meningkatkan produktivitas
  • Memperbaiki kelenturan
  • Memperbaiki peredaran darah
  • Meningkatkan mobilitas
  • Meningkatkan ingatan/mengurangi resiko pikun
  • Memperpendek waktu pemulihan sesudah sakit atau cedera
  • Meningkatkan kesehatan punggung
  • Tidur nyenyak
  • Memperpanjang hidup
Agar kita bugar dan “berisi” serta menjamin kecepatan metabolisme tidak turun dan peredaran darah tidak melambat disarankan melakukan olahraga 30 menit sehari. Olahraga yang reguler dan dilakukan lebih sering akan lebih baik daripada olahraga selama 3 jam namun 2 minggu sekali atau lebih. Olahraga yang jarang ini membuat kita cepat lelah. selain itu manfaat diatas tidak akan kita dapatkan apabila olahraga jarang kita lakukan. Untuk itu mulailah olahraga kecil-kecilan agar kita terbiasa untuk berolahraga…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TERJUN PAYUNG


Olahraga bukan sekedar rekreasi tetapi juga untuk mengejar prestasi. Dalam mencapai tujuan baik untuk rekreasi atau prestasi, olahraga terdiri dari berbagai macam resiko dan tantangan. Olahraga dengan tantangan yang sangat besar salah satunya adalah Terjun Payung / parasailing.
Terjun payung adalah aktivitas yang melibatkan terjun dari sebuah pesawat terbang menggunakan parasut yang dapat dibentangkan.
Sejarah awal terjun payung tidak jelas. Diketahui Andre-Jacques Garnerin membuat lompatan parasut dari balon udara panas di tahun 1797. Pertandingan awal dapat dilacak pada tahun 1930-an, dan menjadi olahraga internasional pada tahun 1951.
Olahraga dirgantara selalu memukau masyarakat, sehingga di manapun dan kapanpun, kegiatan itu diselenggarakan, akan selalu menarik perhatian masyarakat. Salah satunya adalah terjun payung.
Selain mengandalkan teknik, olahraga terjun payung memacu adrenalin dan membutuhkan nyali besar. Pasalnya, olahraga ini cukup menantang maut. Olahraga ini memang tontonan yang menarik dan menimbulkan rasa penasaran untuk mencoba. “Bukan hanya nyali, tapi prosedur keselamatan juga harus diperhatikan. Kalau kita melaksanakan aturan yang ada dengan benar, tentu risiko bahaya pun semakin kecil. Pokoknya safety first,” kata Nisfu Chasbullah, Chairman Persatuan Olahraga Dirgantara (Pordiga) Terjun Payung.
Ada tiga jenis karakter terjun payung, yaitu ketepatan mendarat, kerja sama di udara, dan kerja sama antarkanopi. Masing-masing jenis ini mempunyai karakter tingkat kesulitan dan karakter kepuasan tersendiri. “Jika kita terjun di nomor ketepatan mendarat, tentu kepuasan itu datang apabila kita bisa menginjak “titik zero” di titik biru. Ini bukan hal yang mudah mengingat kita harus memperhitungkan saat di udara. Tapi bila kita berhasil melakukannya, itu adalah lompatan yang sempurna,” kata Nisfu.
Begitu pula dengan kerja sama di udara dan antarkanopi. “Kalau kerja sama berjalan dengan baik, tentu merupakan kepuasan. Sebab, itu adalah satu hal yang dilakukan secara bersama-sama. Mereka harus berkonfigurasi dan merencanakan sesuatu itu dari atas awan sampai nanti di darat,” jelasnya.
Melayang-layang di angkasa luas, rasanya seperti berenang dan meinggalkan memori tersendiri. Bercengkerama dengan awan memang memberikan kepuasan lebih. Melihat pemandangan yang terbentang luas dari atas awan begitu memanjakan mata. Melayang seperti burung di antara embusan angin sejuk pegunungan merupakan sensasi tersendiri. Pemandangan daratan begitu memukau bila diliat dari atas. Semua yang ada di daratan hanya titik kecil. Bumi memang tak berujung, dimensi pandangan mata sungguh tak terbatas. Di situlah kita sadar akan kebesaran Tuhan.
Sekilas, olahraga ini lumayan menguras kocek. Pasalnya, sebuah pesawat sangat diperlukan untuk melakukan lompatan. Selain itu, harga peralatan penunjang seperti Canopi, Harness & Container, Payung Cadangan, Altimeter, Googles (kacamata), Jumpshoot, dan Helm mencapai kurang lebih Rp 36 juta. Kendati demikian, Nisfu membantah bahwa terjun payung adalah olahraga yang cukup mahal. Menurutnya, banyak cabang olahraga lain yang jauh lebih mahal ketimbang terjun payung. “Misalnya olahraga yang berhubungan dengan otomotif. Pasti itu memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk perawatan dan hal lainnya. Terjun payung itu olahraga yang relatif tidak mahal. Buktinya ada juga penerjun yang berasal dari kalangan mahasiswa yang notabene mereka mempunyai keterbatasan dana,” ungkapnya.
Sejarah Terjun Payung
Sudah lama manusia ingin melakukan penerjunan, namun tidak dapat dilaksanakan karena belum ada peralatan memadai. Akhirnya, sekitar tahun 1617, Fausto Veranzio menjadi manusia pertama yang melakukan penerjunan dari sebuah menara di Venesia, Italia, dan mendarat dengan selamat menggunakan alat yang mirip parasut. Sedangkan penerjunan dari suatu benda terbang, baru dilaksanakan untuk pertama kalinya sekitar tahun 1797, yaitu oleh Andre Jacques Garrnerin di Paris, Perancis, dari sebuah balon tyudara.
Sekarang terjun payung dilakukan sebagai aktivitas rekreasional dan olahraga kompetitif.
Jenis
Terdapat sejumlah jenis olahraga terjun payung
Salto

Skysurfing
Formasi kanopi
Salto tandem
Gaya terjun bebas
Terbang bebas

Leslie Irvin yang diselamatkan oleh parasut dalam suatu kecelakaan di Inggris, merasa berhutang budi pada perlengkapan itu. Sejak peristiwa yang terjadi pada tahun 1919 itulah akhirnya ia membaktikan seluruh sisa hidupnya untuk mengembangkan dan menyempurnakan teknologi dan sistem parasut.
Marsdya TNI (Pur) Budiarjo, menjadi orang Indonesia pertama yang memanfaatkan parasut, yaitu saat ia bertugas sebagai telegrafis (RTU) di sebuah pesawat pembom Glen Martin, mengalami kerusakan dan terpaksa terjun menggunakan parasut. Penggunaan parasut dalam operasi militer di Indoensia untuk pertama kalinya dilaksanakan dalam suatu Operasi Lintas Udara, yaitu tanggal 17 Oktober 1947 di Kotawaringin, Kalimantan di mana diterjunkan 13 orang anggota Pasukan Gerak Tjepat AURI untuk mempertahankan keutuhan wilayah nasional untuk melawan penjajah Belanda. Namun orang yang pernah terjun payung di Indonesia adalah anggota Angkatan Udara Belanda, Pembantu Letnan A.J. Oonine, di Pangkalan Udara Kalijati, tanggal 30 Desember 1930.
Terjun Payung di Indonesia
Tuti Gantini, putri angkat Kolonel Udara R.H. Wiriadinata, menjadi orang sipil pertama yang terjun payung (statik). Peristiwa bersejarah itu disusul oleh delapan orang wartawan asal Jakarta dan Bandung yang mengikuti pendidikan Sekolah Para Angkatan Udara pada angkatna ke-42 di Margahayu, Bandung. Mereka masih menggunakan payung Ervin buatan Inggris dalam Perang Dunia II dan payung D-1 dengan selubung buatan Sovyet. Mereka dilatih mendarat dengan system tumbling dan push. Dalam perkembangannya, Angaktan darat, Laut, Udara dan Kepolisian melatih para pemuda yang sebagian besar terdiri dari mahasiswa untuk terjun freefall. Semula mereka menggunakan payung bundar seperti Ervin dan Para Commander, tapi kemudian menggunakan berbagai jenis payung square yang jauh lebih canggih.
Namun terjun payung sebagai olahraga, baru diperkenalkan di Indonesia untuk pertama kalinya tahun 1962 oleh Mladen Milicevic (Mica), seorang yang berkebangsaan Yugoslavia, yang saat itu diperbantukan di Sekolah Para Komando TNI AD di Batujajar. Sejak itu, terjun payung berkembang menjadi sebuah olahraga yang semakin digemari. Perkumpulan terjun payung pertama adalah AVES didirikan di Bandung oleh para mahasiswa ITB bersama wartawan Trisnoyuwono tanggal 29 Juli 1969. Akhirnya olahraga terjun payung pun mulai berkembang pesat. PUncaknya, tanggal 17 Januari 1972, klub-klub terjun payung yang terdapat di Indonesia (62 klub) sepakat untuk bergabung dalam induk organisasi Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
Cabang olahraga ini tak bisa lepas dari kemajuan teknologi, yang mampu menciptakan peralatan-peralatan baru yang semakin hari semakin canggih. Penggunaan peralatan baru tersebut oleh para atlet memungkinkan dilakukannya manuver-manuver baru di udara yang sulit dilakukan dengan peralatan jenis lama. Bahkan dengan menggunakan peralatan baru tersebut mampu dipecahkan rekor-rekor baru dalam berbagai nomor perlombaan.
Cabang olahraga terjun payung memperlombakan berbagai nomor antara lain ketepatan mandarat, kerja sama di udara, kerja sama antarkanopi dan free style. Nomor-nomor lain adalah formation skydiving dan sku surfing. Jenis parasut yang digunakan dalam perlombaan terjun payung misalnya jenis DC-5 untuk ketepatan mendarat, atau PD-150 untuk kerja sama di udara. (CBN Port
Kejuaraan Dunia Terjun payung di Bali

Indonesia International Skydiving Championship (IISC) 1989 yang diselenggarakan di Bali oleh Persatuan Terjun Payung TNI Angkatan Darat (PTPAD), anggota FASI, pada tanggal 22 Juli – 5 Agustus 1989 diketuai oleh Mayjen TNI Sutopo, Asisten Personel KASAD, sedangkan Ketua Harian Panitia Pelaksana dijabat oleh Kolonel Inf. Luhut B. Panjaitan. Nama IISC-89 untuk membedakan dengan nama kejuaraan dunia terjun payung lainnya yang telah digunakan oleh FAI yaitu World Cup dan World Championship. Dengan masuknya FASI sebagai anggota FAI, maka hal itu sangat memperlancar IISC-89 dalam mengundang negaranegara anggota FAI lainnya. Selain itu, para pakar terjun payung kelas dunia yang duduk dalam kepanitiaan IISC-89 dapat memberikan jaminan bahwa penyelenggaraan kejuaraan dunia terjun payung di Bali ditangani secara profesional dan akan berjalan dengan baik.
Salah seorang pakar terjun payung yang menjadi Koordinator Boogie Jump dan Konsultan Utama IISC-89 ialah B.J. Worth dari Amerika Serikat, seorang pemegang 40 medali internasional dan nasional dalam terjun payung. B.J. Worth juga menjadi stuntman lima film James Bond, di antaranya Moonraker, Octopussy dan A View to Kill menggantikan Roger Moore dan lawannya dalam adegan menegangkan di udara. Penerjunannya yang ke-5009 dilakukan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Direktur Bidang Pengarah Pertandingan dijabat oleh Gene Birmingham yang juga telah berpengalaman terjun di atas 5.000 kali. Pakar terjun payung dari Australia itu, adalah peserta pemecahan rekor dunia dalam kerja sama di udara yang berhasil bergandengan tangan sebanyak 100 orang pada tahun 1987. Pakar terjun payung lainnya ialah Jerry Bird seorang mantan Green Barret Amerika Serikat dengan catatan terjun payung sebanyak 6.300 kali. Jerry yang menjadi Koordinator Kerja Sama di Udara dalam IISC-89 adalah Koordinator Penerjun dalam pemecahan rekor dunia kerja sama di udara sebanyak 144 orang di Perancis pada tahun 1987 yang mungkin sampai saat ini belum ada yang melampauinya. Hakim Pertandingan IISC-89 dijabat oleh Lars Lendelh, seorang yang telah banyak maka asam garamnya terjun payung.
Minat peserta IISC-89 di Bali sangat banyak, bahkan banyak di antara peminat yang mendaftarkan diri langsung membayar. Peserta datang dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Yugoslavia, Uni Sovyet, Oman, Uni Emirat Arab, RRC, Korea Selatan, dan masih banyak lainnya. Di antara 40 negara anggota FAI yang diundang, 29 negara ikut serta dalam IISC-89 dengan jumlah perserta 615 orang. Nomor pertandingan yang dilombakan ialah ketepatan mendarat (accuracy), kerja sama di udara (relative work) dan kerja sarna antar parasut (canopy relative work). Panitia menyediakan berbagai piala dan hadiah uang dengan total US $. 30.000,- Nama tim sipil yang ikut serta ialah Air Bear (AS), Flash Trash (Inggris), Gecko (AS), Brue Fish (AS), Night in White Satin (AS), Promotheus (Australia), Lobsters Never Flounder (Australia) dan Plaid Jacket (Kanada). Selain itu terdapat sekelompok wisatawan Australia yang sedang berlibur di Bali membentuk tim bernama Bali-Boogie-Beach-Boys (BBBB), tetapi mereka tidak mewakili negaranya. Bintang tim Angkatan Bersenjata ialah US Army Golden Knights yang pernah menjadi juara dunia dua kali, masing-masing di Perancis pada tahun 1987 dan di Australia pada tahun 1988. US Air Force Wings of Blue juga ikut tampil. Pasukan Para Angkatan Darat Inggris menurunkan The Red Devil Parachute Team, sedangkan Angkatan Laut Inggris menampilkan The British Royal Marine Parachute Team. Delapan dari 12 tim Indonesia adalah gabungan dari Angkatan Darat, Laut, Udara dan Kepolisian. Amerika Serikat menurunkan peserta paling banyak yaitu 200 orang, sedangkan Australia sebanyak 100 orang.
IISC-89 di Bali merupakan kejuaraan dunia terjun payung yang belum pernah diadakan sampai pada saat itu. Kejuaraan dunia sejenis yang sebelumnya diselenggarakan di Amerika Serikat diikuti oleh 26 negara dengan sekitar 500 orang peserta, sedangkan IISC-89 di Bali diikuti oleh 29 negara dengan 615 orang peserta. Hal ini tentu saja mengangkat citra FASI di mata FAI. Sebagai anggota baru FAI, FASI telah dapat menunjukkan kemampuannya dalam menyelenggarakan kejuaraan dunia terjun payung yang bersifat kolosal dalam skala internasional.
Pesta Terjun Payung. Di antara 615 orang peserta IISC-89, 122 orang ikut serta dalam pertandingan dan sisanya menjadi peserta boogie jump. Pesta terjun payung juga dimeriahkan dengan terjun tandem yang masih merupakan hal yang baru pada waktu itu. Masyarakat dapat merasakan ikut terjun payung dengan digendong oleh tandem master. Biaya sekali terjun tandem sebesar US$.125. Minat wisatawan domestik dan mancanegara maupun masyarakat Bali sangat besar. Seorang wisatawan wanita dari Jepang ada yang ikut tandem sampai lima kali. Pemilik Bagus Pub seorang penduduk asli Bali yang demikian terpesonanya dengan cabang olah raga dirgantara ini ikut terjun tandem sampai tujuh kali. Bahkan ia menganjurkan semua waitress dan karyawannya ikut merasakan kehebatan “olah raga maut” itu. Made Radipta yang bekerja di salah satu butik pakaian di Legian dan Kamal Kaul, Manager Hotel Oberoi masih ikut dalam terjun. tandem keempat kalinya. Sampai IISC- 89 usai, sekitar 300 orang telah ikut terjun tandem. Namun masih banyak peminat yang belum mendapat kesempatan.
Puncak acara IISC-89 ialah pesta terjun senja di pantai Kuta yang disebut The greatest sunsets jump in the world. Ketika senja hari dan matahari mulai memerah mendekati kaki langit di ufuk barat, enam pesawat muncul dari arah tenggara menyusur pantai Kuta Bali sepanjang empat kilometer yang telah dipenuhi sekitar 60 ribu penduduk Bali dan wisatawan domestik maupun mancanegara. Pesawat C-160 Transall Pelita Air Service yang berada pada urutan paling depan sebagai flight leader diikuti oleh dua pesawat C-130H Hercules Skadron Udara 31 TNI AU sebagai wingman dalam bentuk string formation.
Dua pesawat NC-212-200 Aviocar TNI AD dan sebuah pesawat sejenis milik TNI AL berada dibelakangnya juga dalam bentuk formasi yang sama. Keenam pesawat yang terbang pada ketinggian 12.000 kaki itu mengangkut 435 penerjuh boogie, termasuk delapan tandem master yang membawa penumpangnya dalam NC-212 TNI AL pada urutan paling belakang. Sementara itu dua buah fregat TNI AL di lepas pantai Kuta, empat tim Marinir dengan perahu karet bermotor tempel di pantai Kuta dan dua helikopter NBO-105CB Bolkow milik Dinas Penerbangan Kepolisian di Bandara Ngurah Rai, siaga untuk operasi SAR. Bersamaan waktu dengan bunyi bel berdering panjang di setiap pesawat, maka para penerjun dari berbagai bangsa berhamburan meloncat dari pesawat lewat pintu belakang. Dari darat para peterjun tampak bagaikan kacang kedelai ditumpahkan dari udara. Mereka membuka payung pada ketinggian 3.000 kaki. Lebih dari 400 payung warna-warni memenuhi langit diatas pantai Kuta, pada senja hari. Peristiwa besar dimasa damai itu menjadi kenangan abadi bagi para pelaku maupun bagi mereka yang menyaksikannya.
Sebuah harian di Jakarta menulis, inilah boogie jump terbesar di dunia hingga saat ini. la telah berhasil menghimpun penerjun berbagai bangsa dalam persaudaraan dirgantara. Dalam lingkaran-lingkaran kecil, mereka bergandengan tangan, menggemakan lagu Auld Lang Syne. Ketika puluhan lingkaran itu mencair, dan setiap penerjun saling berpeluk, keharuan menitik di pantai Kuta. Entah kapan lagi mereka bisa menerangi angkasa pantai yang tersohor indah dikala senja itu.
Dana IISC-89 Rp.1,5 milyar. IISC-89 di Bali menjadi catatan penting bagi kebangkitan olahraga terjun payung di Tanah Air. Catatan lain yang tidak kalah pentingnya ialah panitia bukan saja berhasil menangani kejuaraan itu secara profesional, tetapi juga mampu menutup kebutuhan dana yang besar untuk kejuaraan terjun payung yang bersifat kolosal dalam skala internasional. Hal itu tidak lepas dari perencanaan yang baik. Kolonel Luhut B. Panjaitan, Ketua Harian Panitia Pelaksana mempunyai pemikiran yang sedehana dalam mengatasi kebutuhan dana. la berkata, “Mereka yang mampu mencari dana yang besar ialah para pengusaha”. Dengan demikian Panitia Bidang Dana diserahkan kepada Himpunan Pengusaha Muda, langkah itu tidak sia-sia. Summa/Astra Group memberi sponsor 500 juta. Bimantara beberapa ratus juta. Ir. Herman Arif Kusumo, seorang pengusaha muda anggota perkumpulan Terjun Payung Aves di Bandung juga memberikan sumbangan yang cukup besar. Kebutuhan dana sebesar Rp. 700 juta dari sponsor/iklan telah dilampaui. Dana sebesar Rp. 800 juta diperoleh dari peserta mancanegara yang tiap peserta dipungut US$. 1 .500 untuk airfare, hotel selama 15 hari termasuk makan pagi dan makan siang, angkutan ke tempat pertandingan dan 25 kali terjun payung. Ketika kebutuhan dana membengkak menjadi Rp. 2 milyar, panitia mampu mengatasinya. Bahkan panitia masih memberikan discount untuk sekali terjun (diluar 25 kali terjun yang telah menjadi hak dari peserta) seharga US$. 10. Seharusnya sekali terjun dari ketinggian 12.000 kaki memerlukan biaya US. 25. Secara keseluruhan panitia telah berjasil menghimpun dana dari para pengusaha dan berhasil menjual IISC-89 sebagai business commodity.
Prestasi Indonesia. Ketika IISC-89 belum dimulai, banyak kalangan yang menilai bahwa Kejuaraan Dunia Terjun Payung di Bali terlalu besar jika dibanding dengan prestasi penerjun payung Indonesia yang masih dalam lingkup Asia Tenggara. Ternyata kejuaraan dunia berskala kolosal itu sangat dibutuhkan oleh penerjun payung nasional maupun para pembinanya untuk memberikan shock theraphy yang dapat menggugah aktivitas penyelenggaraan kompetisi dan meningkatkan prestasi. Inilah tantangan yang dihadapi oleh Pusat Terjun Payung FASI.
Upaya pemecahan rekor nasional kerja sama diudara dilakukan pada tanggal 4 Agustus diatas Bandara Ngurah Rai. Sebanyak 23 penerjun berhasil melakukan kerja sama diudara. Tetapi Ralph Presgrove, juru kamera video Australia, yang terjun bersama mereka untuk membuat dokumentasi, gagal merekamnya. Upaya memecahkan record dunia kerja sama di udara sebanyak 144 orang tidak dapat dilakukan dalam IISC-89 di Bali. Menurut Jerry Bird hal itu disebabkan jumlah penerjun di Bali hanya 80 orang. Kualifikasi di atas 2000 kaki sangat diperlukan dalam pemecahan rekor dunia. Selain itu penerjunan dari ketinggian dari 18.000 kaki dengan membuka ramp door memerlukan peralatan pemasok oksigen bagi penerjun dan awak pesawat. Namun demikian dalam suatu uji coba yang dipimpin oleh Jerry Bird, dalam sekali coba para peserta Internasional di Bali berhasil melakukan kerjasama di udara sebanyak 48 orang. Upaya memecahkan rekor dunia dalam kerjasama di Bali tidak diteruskan. Jerry Bird menegaskan bahwa Bali cocok sebagai tempat memecahkan rekor dunia dalam kerjasama di udara.
Dalam mempersiapkan tim terjun payung untuk IISC-89, Pusat Terjun Payung FASI menyelenggarakan pelatihan di Lanud Kalijati (sekarang Lanud Suryadarma), Subang dan Pondok Cabe, Jakarta. Tim kerjasama antar parasut berlatih di Perris Valley, California, Amerika Serikat. Hasilnya Indonesia kebagian satu gelar yaitu juara ke-3 dalam nomor kerjasama antar parasut. Juara ke-1 dipegang oleh Pleid Jackets dari Kanada dan juara ke-2 di tangan Thailand. Dalam nomor ketepatan mendarat perorangan juara-1 dan juara-2 masing-masing dipegang oleh Letnan Chaiwat Chai dan Letnan Chancai dari Angkatan Bersenjata Thailand, sedangkan juara ke-3 dipegang oleh He Jihui dari RRC. Diantara 6 tim yang diturunkan Indonesia dalam nomor ini, tim nasional menempati urutan 8 dan tim ABRI-1 pada urutan 9. Dalam nomor kerjasama di udara, juara ke-1 ialah Flash Trash (Inggris), juara ke-2 Blue Fish (AS) dan juara ke-3 Golden Knights (AS). Gen Birmingham pakar terjun payung Australia yang juga Mayor Jenderal pensiun mengatakan bahwa kemampuan penerjun Indonesia dan Thailand seimbang. Seharusnya Indonesia meniru Thailand, meskipun tidak ada kompetisi tetap berlatih ketat. Menurut tim manager Thailand Letkol. Boom Nyarit Ngampung timnya berlatih tiga kali seminggu pagi dan sore hari. Pada tahun 1970-an TNI AU pernah memberi jatah 15 jam terbang pesawat Dakota dalam satu bulan untuk pembinaan FASI.
Walaupun Indonesia hanya kebagian satu gelar dalam IISC-89 di Bali, Indonesia masih termasuk dalam 10 besar. Prestasi itu sangat jauh dari memuaskan, tetapi cukup baik untuk bahan introspeksi dan konsolidasi bagi Pusat Terjun Payung FASI.

Piala Dunia Terjun Payung 1991 di Lombok
Dua tahun setelah Kejuaraan Dunia Terjun Payung 1989 di Bali, FASI menyelenggarakan Piala Dunia Terjun Payung 1991 di Lombok yang menjadi salah satu agenda FAI. Dalam agenda FAI, Piala Dunia Terjun Payung 1991 di Lombok disebut World Cup of Championships in Classical Parachuting Indonesia 1991, disingkat menjadi World Cup Parachuting Indonesia 1991 (WCPI 1991). FAI hanya menggunakan dua nama kejuaraan dalam agendanya, yaitu World Cup dan World Championship. Namun Kejuaraan Dunia Terjun Payung 1989 di Bali belum sempat masuk dalam agenda FAI, dan untuk membedakan dengan World Cup dan World Championship, maka kejuaraan terjun payung di Bali 1989 tersebut menggunakan nama Indonesia International Skydiving Championship 1989.
Tema WCPI 1991 adalah “Melalui Penyelenggaraan Piala Ounia Terjun Payung 1991, FASI Menggalang Kekuatan Dirgantara Nasional Menyongsong Pembangunan Nasional Jangka Panjang”. WCPI 1991 bertujuan meningkatkan pembinaan olahraga terjung payung dan menjadi ajang bagi FASI dalam menunjukkan kepada masyarakat tentang prestasi yang telah dicapai. Diantara sasaran yang ingin diraih adalah memenuhi komitmen FASI kepada dunia untuk menyelenggarakan Piala Dunia Terjun Payung Indonesia 1991 dengan sukses. Selain itu WCPI 1991 juga untuk meningkatkan kemampuan FASI dalam mengelola olahraga dirgantara sebagai pertunjukan olahraga (spectator sport), yaitu suatu sarana promosi usaha yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. Pertunjukan olahraga terjun payung dalam IISC 1989 di Bali dan WCPI 1991 di Lombok, berupa boogie jump (yang disebut sebagai “The Greatest Sunsets Jumps in the World’) dan tandem jump yang memiliki daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Keterkaitan pertunjukan olahraga terjun payung dengan bidang promosi itulah yang mampu membiayai IISC 1989 di Bali dan WCPI1991 di Lombok yang membutuhkan dana cukup besar.
Kompetisi berlangsung di Lanud Rembiga, Mataram, sedangkan The Greatest Sun Sets Jumps in the World dilakukan di kawasan wisata pantai Senggigi. Ketua panitia WCPI-91 dijabat oleh Marsma TNI. Rilo Pambudi, Pangkoopau I. PT. Fortune Indonesia bertindak sebagai mitra kerja dan Sampoerna menjadi salah satu sponsor. Organizer terjun payung kelas dunia, yaitu B.J. Worth, Gene Birmingham dan Jerry Bird duduk lagi dalam kepanitian. Dalam IISC-89 di Bali ketiga pakar terjun payung itu telah memberi rekomendasi bahwa Indonesia patut diperhitungkan dalam kancah terjun payung internasional.
WCPI-91 dapat menepis kekhawatiran masyarakat olahraga maupun masyarakat awam yang sudah mulai tertarik terhadap olahraga terjun payung bahwa perkumpulan terjun payung dibawah pembinaan FASI hanya dapat menyelenggarakan kejuaraan dunia terjun payung satu kali. Usai kejuaraan dunia terjun payung di Bali, usai sudah persoalan. Tanpa ada kelanjutannya.
WCPI-91 di Lombok dapat memenuhi keinginan para peserta mancanegara dalam IISC-89 di Bali yang menyatakan bahwa mereka akan datang lagi jika FASI menyelenggarakan event sejenis. Bahkan banyak diantara mereka bersedia membayar lebih tinggi, karena biaya US$.1.500 untuk airfare, hotel termasuk makan pagi dan makan siang selama 15 hari, angkutan ke tempat kompetisi dan 25 kali terjun terhitung sangat murah. Ternyata mereka menepati janji. Minat peserta WCPI-1991 cukup banyak. Meskipun WCPI-1991 berlangsung di Lombok, sebagian peserta menginap di Kuta, Bali. Pada pagi hari para peserta terbang dengan pesawat Hercules menuju Lanud Rembiga. Mereka melakukan mess jump diatas pangkalan udara. Usai mengikuti kompetisi, mereka kembali ke Lanud Ngurah Rai dan langsung melakukan boogie jump diatas pantai Kuta. WCPI-1991 mempunyai dampak positif bagi dunia pariwisata. Bahkan banyak penerjun yang langsung mendarat di halaman hotel di kawasan pantai Kuta yang menjadi tempat mereka menginap.
Banyak kalangan pemerintah berpendapat bahwa kejuaraan dunia terjun payung selanjutnya dilakukan di daerah lain untuk memasyarakatkan olah raga terjun payung dan meningkatkan pariwisata. Masalahnya adalah apakah fasilitas di daerah dapat memadai, misalnya apakah tersedia kamar hotel yang mampu menampung 600 wisata mancanegara dalam waktu yang bersamaan. Dua daerah yang banyak disebut ialah Manado dan Batam.
Berbagai perlombaan cabang olahraga terjun payung yang pernah diselenggarakan baik tingkat nasional maupun internasional, meliputi:
  • Kejuaraan Terjun Payung Dunia XIII di Itali tahun 1976. Diikuti para peserta dari Amerika, Uni Sovyet, Jerman Timur, Polandia, Perancis, Bulgaria, Cekoslovakia, Kanada, Hungaria, Inggris, Finlandia, Swiss, Italia, Jerman Barat, Australia, Austria, Norwegia, Denmark, Afrika Selatan, Turki, Meksiko, Indonesia, Jepang, Belanda, Peru, Swedia, Panama, Chili.
  • Kejuaraan Terjun Payung Asean I di Bandung tanggal 3 – 16 Juli 1976, diikuti oleh Indonesia, Malaysia, Singapura, Muangthai, Philipina.
  • HUT KOPASSUS ke-45 tanggal 17 April 1977. Berhasil dilakukan pemecahan rekor Kerjasama Antar Parasut sebanyak 17 peterjun.
  • PON IX 24 Juli – 2 Agustus 1977 di Jakarta dengan peserta Sumut, DKI, DIY, Jabar, Jatim.
  • Kejuaraan Terjun Payung Asean II di Quezon City, Philipina tanggal13 Maret – 8 April 1979. Peserta: Indonesia, Malaysia, Singapura, Muangthai, Philipina.
  • Kejuaraan Terjun Payung Asean III di Seletar, Singapura tanggal 1 – 10 Pebruari 1979. Peserta: Indonesia, Singapura, Muangthai, Philipina.
  • Kejuaraan Terjun Payung Internasional di Ipoh, Malaysia tanggal 28 Juni – 5 Juli 1980. Peserta: Indonesia, Malaysia, Singapura, Muangthai, Philipina, Australia, Taiwan dan Selandia.
  • PON X 19-30 Desember 1981 di Bogor. Peserta: Sumut, DKI, DIY, Jabar, Jatim, Aceh, Jateng, Sulut.
  • Kejuaraan Terjun Payung Asean IV di Malaca, Malaysia tanggal 4 – 14 Juni 1981. Peserta : Indonesia, Malaysia, Singapura, Muangthai, Philipina, Brunei dan Taiwan.
  • Kejuaraan Antar Terjun Payung Perguruan Tinggi se Indonesia di Bandung tanggal 1 – 4 Agustus 1982. Peserta: 12 Perguruan Tinggi (Univ. Mahadira, UGM, UNS, Unbra, UKI, UPN, ITB, Unpad, Univ. Sam Ratulangi, Usakti, PTIK)
  • Kejuaraan Terjun Payung Asean V di Lephuri, Muangthai tanggal 30 Maret 10 April 1982. Peserta: Indonesia, Malaysia, Singapura, Muangthai, Philipina, Brunei, Cina dan Korea Selatan.
  • Kejuaraan Terjun Payung Malaysia Ter buka III di Malaca, Malaysia tanggal 11 – 21 Desember 1982.Peserta: Indone sia, Malaysia, Brunei, Singapura.
  • Kejuaraan Terjun Payung Malaysia Terbuka III di Malaca, Malaysia tanggal 30 Mei – 3 Juni 1983. Peserta: Indonesia, Malaysia, Hongkong, dan Singapura.
  • Kejuaraan Terjun Payung Asean VI di Bogor tanggal 5 – 12 Nopember 1983. Peserta: Indonesia, Malaysia, Brunei, Australia dan Internasional.
  • PON XI 1985. Peserta: DKI, DIY, Jabar, Jatim, Aceh, Jateng, Sulut, Sumsel, Kalbar, Sulsel.
  • Kejuaraan Terjun Payung Malaysia Terbuka di Malaca, Malaysia tanggal 20 28 September 1987. Peserta: Indonesia, Malaysia, Brunei, Muangthai, dan Singapura.
  • PON XII 1989. Peserta: DKI, DIY, Jabar, Jatim, Aceh, Jateng, Sulut, Sumsel, Kalbar, Sulsel.
  • Kejuaraan Dunia Terjun Payung 1991.
  • Elevation New Year Bali Boogie 2003, tanggal 28 Desember 2002 – 1 Januari 2003.
sumber:http://mediaanakindonesia.wordpress.com/2011/08/15/terjun-payung-olahraga-yang-sangat-menantang/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SEPEDA GUNUNG


Sepeda gunung sebenarnya merupakan modifikasi dari sepeda yang digunakan di jalan raya. Sepeda jalan raya dibuat hanya untuk digunakan sebagai alat transportasi di jalan raya. Jika digunakan di daerah pegunungan (di jalan yang terjal) sepeda ini akan mudah sekali mengalami kerusakan. Hal ini membuat beberapa orang berupaya untuk menciptakan sepeda yang kuat untuk segala jenis medan.
Sepeda gunung, atau lebih dikenal dengan MTB (Mountain Bike) maupun ATB (All Terrain Bike), adalah sepeda yang dirancang khusus untuk bisa bertahan dalam melewati daerah pegunungan yang memiliki jalan yang tidak rata dan banyak bebatuan. Sepeda ini mempunyai disain ban yang lebih lebar dibanding sepeda jalan raya, yang bertujuan untuk mendapatkan traksi yang lebih baik.
Ada banyak perdebatan mengenai asal mula sepeda gunung pertama kali digunakan. Menurut beberapa catatan, sepeda gunung pertama kali diuji coba oleh Buffalo Soldiers, salah satu bagian dari angkatan darat Amerika Serikat. Sepeda ini dipersiapkan untuk melalui jalanan pegunungan oleh militer Amerika Serikat. Uji coba sepeda ini dilakukan oleh seorang serdadu yang membawa seorang perwira dari Missoulla melewati Montana menuju ke Yellowstone dalam perjalanan pulang dan pergi. Uji coba ini dilakukan pada bulan Agustus 1896.

Pada kisaran tahun 1930an sampai dengan 1950an, Joe Breeeze mengembangkan konsep sepeda yang serbaguna. Joe Breeze, yang tinggal di daerah Marin County, California, ini mengembangkan sepeda dengan bar-tire yang berkualitas tinggi. Sepeda ini menggunakan ban ‘balloon’ dengan satu tingkat kecepatan. Sepeda buatan Joe ini sempat menjadi trend pada masa itu.
Pada rentang waktu tahun 1951 sampai dengan 1956, sebuah komunitas di Perancis yang bernama Velo Cross Club Parison (VCCP), yang terdiri dari 20 orang pemuda yang gemar bersepeda, mengadakan sebuah kegiatan olah raga yang menjadi dasar dari olah raga sepeda gunung pada saat ini. Pada kegiatan olah raga tersebut, semua anggota dari VCCP menggunakan sepeda yang dimodifikasi khusus untuk kegiatan tersebut, yang diberi nama French 650-B.

Pada tahun 1953, John Finley Scott dari Amerika Serikat mengembangkan sebuah sepeda yang merupakan cikal bakal dari pembuatan sepeda gunung moderen. Sepeda yang dikembangkan oleh John Finley Scott ini diberi nama ‘Woodsie Bike’. Sepeda ini menggunakan frame dengan disain bentuk diamond yang dikembangkan oleh Schwin World. Selain itu sepeda ini menggunakan ban angin yang menggunakan ban dalam. Untuk meningkatkan keamanan, pada sepeda ini dilengkapi juga dengan flat-handle bars yang berfungsi sebagai pengaman dan penguat sepeda saat menjelajahi daerah pegunungan.
Untuk mengatur kecepatan dan percepatan sepeda ini, terdapat derailleur gears yang memudahkan pengendara untuk mengaturnya. Hal ini dapat mengurangi beban pengendara sehingga tidak terlalu berat dalam menjalankannya. Sedangkan untuk keamanan dan memaksimalkan hasil pengereman, maka pada sepeda ini dilengkapi dengan cantilever brakes.

Sekitar tahun 1970an, ada sebuah komunitas sepeda di California, Amerika Serikat yang ikut serta dalam pengembangan sepeda gunung. Komunitas tersebut bernama The Cupertino Riders alias the Morrow Dirt Club. Komunitas ini mengembangkan sepeda gunung yang dilengkapi dengan thumbshift operation. Selain itu komunitas yang bertempat di Cupertino, California ini mengaplikasikan rem yang biasa digunakan pada sepeda motor. Rem berbentuk piringan ini dipasangkan pada sepeda gunung buatannya. Sepeda ini mampu memenangkan berbagai kejuaraan yang digelar pada masa tersebut. Namun hal ini hanya bertahan sampai dengan tahun 1994.
Pada tahun 1977 Joe Breeze kembali ‘bermain’ dengan konsep-konsep sepeda gunung. Kali ini Joe mengembangkan sepeda gunung yang menggunakan bahan logam yang ringan untuk bagian bodi sepeda buatannya. Selain menggunakan logam yang ringan, sepeda buatan Joe juga dilengkapi dengan ukuran ban yang cukup lebar. Ban yang digunakannya berukuran 26 inci x 2â…› inci. Jenis ban yang digunakan oleh Joe adalah jenis ban Uniroyal Knobby.Sedangkan pelek yang digunakan pada sepeda ini adalah pelek Schwin S2. Selain itu juga dilengkapi dengan Phil Wood hubs. Sepeda ini cukup diminati. Joe Breeze akhirnya membuat 10 buah sepeda jenis ini pada bulan Juni 1978.
Pada rentang waktu akhir tahun 1970an sampai dengan awal 1980an, banyak industri sepeda yang mulai mengembangkan produksi sepedanya dengan menggunakan bahan material ringan yang berteknologi tinggi. Jika Joe Breeze melakukannya pada tahun 1978, lain halnya dengan Tom Ritchey. Bersama dengan Gary Fisher dan Charlie Kelley, Tom Ritchey membentuk sebuah firma yang mempruduksi sepeda dengan teknologi mutakhir. Perusahaan dengan nama MountainBikes ini turut ambil bagian dalam pameran industri perdagangan pada tahun 1983. Disain sepeda yang dihasilkan oleh perusahaan ini mengambil dasar dari sepeda jalan raya. Hanya saja pada sepeda gunung ini digunakan frame yang lebih lebar dan garpu penahan ban juga disesuaikan untuk menahan ban yang lebih lebar.
Untuk bagian handlebar juga berbeda. Pada sepeda gunung ini digunakan handlebar yang lurus, tanpa ada yang melengkung seperti pada sepeda untuk jalan raya. Selain itu, ada beberapa bagian dari sepeda ini yang mengambil disain dari sepeda BMX yang sudah ada.
Pada tahun 1983 untuk pertama kalinya sepeda gunung diproduksi secara masal. Produksi masal sepeda gunung ini pertama kali dilakukan di negeri Jepang oleh perusahan industri sepeda Specialized. Model yang digunakan pada sepeda ini mengambil disain dari sepeda hasil kreasi dari Tom Ritchey. Perbedaannya pada sepeda ini telah menggunakan 15 buah gir. Hal ini semakin meningkatkan performa dari sepeda gunung tersebut, juga membuat pengendara semakin mudah menggunakannya.
Sumber : bipres
Bermain sepeda pada jalur offroad sangatlah berbeda dibanding dengan di jalan raya. Banyak persiapan yang harus diperhatikan, baik fisik maupun sepeda. Untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan bersepeda yang jauh dari “peradaban” ada beberapa item yang perlu dipersiapkan. Berikut gambar beberapa perlengkapan sepeda gunung tersebut (note:bukan untuk downhill).

Rem Cakram (Disc Brake).
Seharusnya perangkat ini bukan kategori perlengkapan , tetapi karena pernah memiliki pengalaman buruk dengan v-brake. akhirnya saya masukkan saja ke dalam daftar.
  
Helm (Helmet).
Perangkat yang wajib untuk melindungi aset di tubuh kita yang paling berharga. Berat dan bentuk helm satu sama lainnya bisa beragam. pilih yang cocok untuk anda.

Sarung Tangan (Glove).
Berbagai tipe sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dan agar tangan tidak cepat lelah. Sarung tangan ini ada yang memiliki bantalan busa, kulit sampai ke gel.

Rescue tools (allen key plus set).
Perangkat ini harus selalu kita bawa saat bersepeda, berguna untuk menyelesaikan masalah pada sepeda kita. Biasanya berupa gabungan kunci ‘L’ (allen key) dan kunci lainnya. Kebanyakan baut pada sepeda gunung hanya bisa dikerjakan dengan kunci ‘L’.

Pengungkit ban (tire lever).
Berguna untuk membuka ban luar bila ban kia kempis. Biasanya dijual bersama dengan perangkat penambal ban seperti lem, amplas dan penambal.

Pemutus rantai (chain tool).
Berguna untuk memutuskan dan menyambung rantai sepeda. Sangat mungkin dalam sustu perjalanan bersepeda, rantai tiba-tiba terputus.

 Pompa (pump).
Perlengkapan wajib bila harus memompa ban di tengah hutan (jauh dari peradaban). Biasanya alat ini memliki penampang untuk di kaitkan pada frame sepeda.

Ban dalam (inner tubes).
Walaupun pengunkit ban (tire lever) biasanya dilengkapi dengan alat tambal ban. Lebih baik membawa ban cadangan sendiri. lebih cepat dan ringkas. Sewaktu membeli perhatikan ukurannya, pastikan sesuai dengan ukuran ban luar. 

First Aid Kit.
Aktifitas bersepeda, apalagi di pegunungan atau di perbukitan biasanya diwrnai dengan kejadian jatuh dari sepeda atau jenis kecelakaan lainnya. Yang wajib dibawa adalah perban, perekat,gunting, obat merah dan alkohol.

Hydra Pack atau botol minum.
Air adalah sesuatu yang wajib dibawa sewaktu bersepeda. Entah menggunakan botol atau hydra pack. Hydra pack adalah tempat air yang satu paket dengan tasnya, memiliki selang yang menjulur melewati punggung, tujuannya agar mulut kita dapat mengkonsumsi air dari selang. note: karena harganya mahal,kebetulan saya belum punya . Kapasitas air yang bisa ditampung antara 1,5- 2 liter.

Cleat Pedal System.
Sistem pedal khusus yang memiliki fungsi pengait ke sepatu. Dengan menggunakan pedal jenis ini, telapak sepatu tidak mudah terlepas dari pedal, sehingga tenaga yang disalurkan ke pedal lebih efisien. Penggunaan alat ini perlu latihan, seringkali pengendara sepeda terjatuh hanya karena tidak sempat melepaskan pengait sepatu dari pedal ini. 

Sepatu MTB.
Untuk menggunakan cleat pedal system, diperlukan sepatu khusus juga. Sepatu ini mirip sekali dengan sepatu hiking, bedanya bagian telapaknya lebih keras (sangat kaku) dan memiliki besi pengait (cleat) di bagian telapak depannya.

Handphone.
Perangkat ini harus selalu di bawa, agar dapat menghubungi teman atau keluarga terdekat bila terjadi sesuatu. misalnya tertinggal rombongan atau nyasar di hutan 

Penahan lumpur (mud fender).
enahan lumpur untuk roda depan yang dipasang di bagian bawah frame bukanlah untuk gaya-gayaan. Perangkat ini berguna untuk melindungi mata dari cipratan lumpur dan kerikil. Sangat berguna bagi yang menggunakan kaca mata minus yang biasanya tidak memiliki kacamata khusus.

Kacamata Sport.
Sangat disaranan untuk menggunakan kacamata sport untuk melindungi bagian penglihatan dari berbagai ancaman. misalnya jatuh di bagian muka, kerikil, lumpur dan lain sebagainya.

Jersey.
Baju khusus untuk bersepeda ini biasaya terbuat dari bahan yang elastis (mudah melar) dan memiiki banyak bolongan di bahannnya. Sangat nyaman digunakan untuk bersepeda, Bila kepanasan di siang hari, bahan baju ini cepat melepas panas di tubuh.

Bicycle short.
Celana khsus bersepeda ada bermacam – macam. Biasanya yang paling sering digunakan adalah model yang ketat dan satu lagi yang mirip celana pendek.



Sumber : http://diditho.net/2007/06/08/perlengkapan-sepeda-gunung/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DIVING


Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan air, dengan atau tanpa menggunakan peralatan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 
Menyelam, sebagai suatu profesi, sudah dikenal lebih dari 5000 tahun lalu. Penyelam zaman dulu mungkin tidak bisa mencapai kedalaman lebih dari 100 feet. Biasanya kegiatan ini dilakukan untuk mengambil kerang dan mutiara. Dalam sejarah Yunani, Herodotus menceritakan seorang penyelam bernama Scyllis yang dipekerjakan Raja Persia Xerxes untuk mengambil harta karun yang tenggelam pada abad ke 5 SM.

Sejak jaman dulu, penyelam juga dipergunakan untuk militer, seperti menenggelamkan kapal musuh, memotong jangkar, dan melubangi kapal dari bawah. Alexander ¡°The Great¡± mengirimkan penyelam untuk meruntuhkan pelabuhan di kota Tyra (Libanon) yang kemudian dikuasai tahun 332 SM.
Para penyelam jaman dulu juga dipergunakan untuk menyelamatkan barang yang tenggelam. Pada abad pertama SM, khususnya di Mediterania barat, para penyelam sudah terorganisir dan pembayarannya sudah diatur hukum. Pembayarannya tergantung kedalaman air yang diselami. Jika kedalamannya 24 feet maka penyelam dibayar ¨Ã¶ barang yang diselamatkan. Kedalaman 12 feet maka diberikan 1/3, dalam kedalaman 3 feet maka diberikan 1/10. 

Pipa udara
Penyelam jaman dulu hanya memikirkan bahwa panjangnya pipa udara adalah sangat penting dalam penyelaman. Banyak design yang memakai pipa panjang yang fleksibel dengan bagian atas mengapung. Tentunya hal ini tidak akan bekerja dengan baik pada kedalaman 3 feet, karena akan menyebabkan penyelam kekurangan oksigen dan akan tenggelam. Tekanan air juga meningkat sehingga menekan pipa dan dada.
Hal ini menyebabkan design alat selam yang menggunakan pipa udara tidak praktis dan sukar dilakukan.
                                                    
Breathing Bag
Lukisan Asyiria pada abad 9 SM menggambarkan seorang penyelam menggunakan tanki udara terbuat dari kulit. Namun penafsiran lain menjelaskan bahwa itu adalah perenang yang menggunakan tanki udara untuk mengapung di air.

Diving Bell
Sekitar tahun 1500-1800 lonceng selam telah berkembang, sehingga penyelam dapat menyelam dalam hitungan jam. Lonceng selam adalah peralatan berbentuk bel dimana dasarnya terbuka di dalam laut.
Lonceng selam pertama sangat besar sehingga penyelam dapat menyelam dalam beberapa jam. pada perkembangan lanjut, lonceng selam ini terhubungkan dengan kabel dari permukaan. Lonceng ini tidak dapat bermanuver dengan baik. Penyelam dapat tetap didalam atau keluar lonceng sebentar sambil menahan napas.
Lonceng selam pertama dibuat tahun 1513. Pada tahun 1680, petualang bernama William Philip berhasil mengangkat harta tenggelam sebanyak $200.000 dengan metode ini.
Pada tahun 1690, seorang ahli astronomi Inggris, Edmund Halley mengembangkan lonceng selam, dengan menenggelamkan tong dengan pemberat. Bersama 4 temannya ia dapat bertahan 1 1/2 jam dalam kedalaman 60 feet di sungai Thomas. 26 tahun kemudian, dengan mengembangkan peralatannya menjadi lebih baik ia dapat bertahan 4 jam dalam kedalaman 66 feet.


Diving Suit
Pada tahun 1715, seorang Inggris bernama John Lethbridge mengembangkan baju selam. Pertama kali ia menciptakan sebuah tong dari kayu yang dilapisi kulit, juga dilengkapi dengan kaca di bagian depan, dan lubang untuk lengan. Dengan menggunakan peralatan ini penyelam bisa melakukan tugasnya. Peralatan ini diturunkan dari kapal ke dalam air. Baju selam ini cukup berhasil, karena kedalaman normal operasinya 60 feet dan selama 34 menit. Tapi kelemahannya hampir sama dengan lonceng selam, yaitu terbatasnya suplai udara.



Pada tahun 1823 John dan Charles Deane, mempatenkan pakaian pemadam kebakaran. Dengan pakaian tersebut, pemadam kebakaran dapat masuk ke dalam bangunan yang terbakar. Pada tahun 1828, pakaian tersebut dipatenkan untuk selam, dimana terdiri dari pakaian yang dapat menahan dingin, helm, dan hose yang menghubungkan dengan permukaan. Suplai udara berasal dari permukaan dan dikeluarkan lewat bagian bawah helm, sehingga jika posisi helm terbalik maka akan cepat terisi air. Akhirnya oleh Augustus Siebe, helm ini dilengkapi dengan seal di bagian leher dan katup kuras.

Beberapa penemu bekerja sama untuk membuat pakaian selam yang dilengkapi dengan senjata. Pakaian ini dapat mengatur tekanan sehingga tekanan udara yang dihirup sama dengan tekanan udara permukaan. Pakaian selam ini merupakan pengembangan dari pakaian John Lethbridge.
Penggunaan pakaian ini dipertanyakan, karena bentuknya agak kaku untuk melakukan tugas. Pada tahun 1930 kedalaman yang dicapai 700 feet, tetapi dengan pengembangan sekarang sudah mencapai 2000 feet air asin (fsw).

Caissons
Pada saat yang sama dalam pengembangan pakaian selam, para penemu bekerja keras untuk mengembangkan lonceng selam dengan meningkatkan ukuran dan menambah kapasitas pompa udara sehingga dapat menjaga tekanan udara dan mengeluarkan air di dalam lonceng.
Perkembangan pompa udara yang cepat menambah ukuran ruang yang cukup luas sehingga beberapa pekerja dapat bekerja dibawah air. Hal ini bermanfaat terutama dalam pembangunan kaki jembatan atau terowongan. Ruangan yang diciptakan disebut caissons, dalam bahasa Prancis berarti kotak besar.
Caisson didesain sehingga penyelam dapat mudah mencapai permukaan. Dengan mengggunakan sistem kunci, tekanan di dalam caisson dapat diatur saat penyelam masuk dan keluar. Pada akhirnya caisson berkembang cepat.
Tapi dengan pemakaian caisson ini banyak pekerja mengalami penyakit dekompressi, sehingga penyakit dekompresi disebut juga penyakit caisson.

SCUBA (Self Contained Breathing Apparatus)
Peralatan selam yang dikembangkan John Deane, Agustus Siebe memang memberikan penyelam waktu yang lama dalam air, tetapi mobilitas sangat kurang. Para penemu mencari metode lain tanpa menurunkan tingkat bahaya. Solusi terbaik adalah menyediakan suatu alat suplai udara yang dapat dibawa.
Pada awalnya tidak berhasil karena terbatasnya kapasitas pompa udara untuk menyimpan udara dalam tekanan tinggi. Setelah hal ini dapat diatasi, maka udara dapat disimpan dalam suatu tempat tabung dalam tekanan tinggi sehingga menyediakan suplai udara yang cukup lama.


Scuba berkembang dengan cepat sehingga berkembang menjadi 3 macam tipe dasar:
  • Open Circuit Scuba (dimana seluruh udara buang langsung dikeluarkan ke lingkungan sekitarnya). Regulatornya dikembangkan oleh Benoist Rouquayrol, sedangkan sistemnya dikembangkan oleh Jacques-Yves Cousteau dan Emile Gagnan.
  • Closed Circuit Scuba (dimana seluruh udara buang dimasukkan lagi ke sistem sehingga dapat di daur ulang). Henry A. Fleuss mengembangkan sistem ini pada tahun 1876 dan 1878, Fleuss kemudian berhasil menguji peralatannya pada tahun 1879 dalam tanki air hampir selama 1 jam.
  • Semiclosed Circuit Scuba (kombinasi dari keduanya).


Tipe Penyelaman
Kegiatan menyelam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung antara lain kepada, kedalaman, tujuan dan jenis peralatan yang digunakan. 
Jika kedalaman yang dijadikan tolok ukur, penyelaman dapat dibedakan menjadi:
  • Penyelaman dangkal.Yaitu penyelaman dengan kedalaman maksimum 10 m
  • Penyelaman sedang.Yaitu penyelaman dengan kedalaman < 10 m s/d 30 m
  • Penyelaman dalam.Penyelaman dengan kedalaman > 30 m.

Jika didasarkan kepada tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan itu, penyelaman bisa dibedakan menjadi :
Penyelaman untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, antara lain:
  • Tactical (Combat) diving yaitu penyelaman untuk tugas-tugas tempur
  • Submarine Rescue, penyelamatan kapal selam
  • Search & Rescue (SAR)
  •  Inspection & Repair (inspeksi dan perbaikan)
  • Ship Salvage

Penyelaman-penyelaman jenis ini pada umumnya dilaksanakan oleh para penyelam Angkatan Bersenjata.
  • Penyelaman komersial.Yaitu penyelaman professional antara lain untuk kepentingan konstruksi dibawah permukaan air, penambangan lepas pantai (Off shore drilling), salvage, dll.
  • Penyelaman Ilmiah (Scientific Diving). Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan ilmiah, antara lain : penelitian biologi, geologi, arkeologi dan kelautan pada umumnya.
  • Penyelaman Olah Raga (Sport Diving). Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatan dan kebugaran jiwa dan raga.

Untuk mengerti lebih jelas tipe-tipe penyelaman, maka disarankan lebih baik membaca dulu fisika penyelaman, dan aspek medisnya.

Ada lima tipe umum selam sesuai metode, yaitu:

Breatholding atau Free Diving
Disebut juga skin diving atau snorkeling, merupakan penyelaman yang paling mudah dan paling tua. Tidak menggunakan suplai udara, sehingga waktu menyelam tergantung lamanya penyelam dapat menahan napas. Umumnya penyelam menggunakan masker untuk melihat dalam air, fin untuk mengayuh, dan snorkel untuk bernapas ketika berenang dengan muka menghadap ke bawah air. Lebih baik lagi menggunakan baju wet suit, selain menghindari hipotermi, juga dapat menambah daya apung.

Scuba diving
Menggunakan tabung dan regulator tekanan. Penyelam biasanya menggunakan tabung selam yang berisi 72 atau 90 cubic feet (cuft) dengan tekanan 2200 atau 3300 pound per square inch gauge (PSIG). Seperti snorkeling, penyelam menggunakan masker, fin, snorkel, pemberat, BC, jam selam, dan depth gauge. Untuk menghindari hipotermia, penyelam menggunakan wet suit. Jika suhu air < 10 OC, biasanya menggunakan dry suit. Selain peralatan dasar, peralatan tambahan juga diperlukan untuk keamanan, navigasi, dan komunikasi.

Surface Supplied or Tethered diving
Penyelaman ini memerlukan suplai udara dari permukaan secara terus menerus biasanya untuk tujuan militer atau komersial.

Saturation diving
Konsep penyelaman ini adalah bahwa dalam 24 jam pada kedalaman tertentu, jaringan tubuh telah menyeimbangkan tekanan sehingga waktu  dan profil dekompresi tetap sama walaupun penyelam berhari-hari dalam air.
Sebelum melakukan penyelaman, biasanya penyelam akan tinggal di dalam ruang yang bertekanan sama dengan kedalaman, setelah itu diangkut kedalam kapsul atau lonceng selam ke kedalaman yang diinginkan.

One Atmosphere diving
Pada penyelaman ini, tekanan udara yang digirup penyelam diatur supaya sama dengan permukaan laut (1 ATM). Leonardo Da Vinci telah mendesain gambaran yang sama dengan model modern (lihat Armored Diving Suit), tetapi baru direalisasikan pada abad 20.

Rebreather diving
Konsepnya yaitu dengan mensirkulasikan kembali udara yang telah dibuang penyelam, dengan membuang karbondioksida, dan menambah oksigen sebelum masuk ke dalam tubuh penyelam kembali. Dengan adanya konsep ini, menyelam akan lebih dalam dan lebih lama, dan gelembung udara tidak ada yang mungkin mengganggu pandangan. Tetapi peralatan selam ini sangat berbahaya jika tidak digunakan dan dipelihara dengan baik.

Mixed Gas diving
Pada penyelaman ini tidak menggunakan udara bebas, tetapi menggunakan udara dengan komposisi tertentu. Udara dengan komposisi yang diatur ini dapat dipergunakan dalam berabagai tipe selam lain.
Ada tiga macam campuran udara yang dipakai dalam penyelaman:
   Enhanced Nitrox (I,II)
Nitrox adalah campuran gas yang terdiri dari oksigen dan nitrogen. Yang sering digunakan ada dua, yaitu Nitrox 1 (32 % oksigen, 68 % nitrogen) dan Nitrox II (36 % oksigen, 64 %). Hanya Nitrox I yang boleh digunakan dalam penyelaman olahraga.
Sebenarnya kata Nitrox berarti campuran gas dengan komposisi oksigen < 21 %. Biasanya dipergunakan dalam selam, dan penyelaman saturasi, dimana efek samping keracunan oksigen dapat dihindarai. Secara teknis, jika kadar oksigen > 20 % maka disebut "enrich air nitrox" (EAN) atau "oxygen enrich air" (OEA). Tapi dalam prakteknya istilah EAN dan Nitrox sering tertukar.
Dengan adanya EAN maka kemungkinan terjadinya penyakit dekompressi menjadi berkurang, namun efek samping keracunan oksigen akan lebih besar. Untuk penyelaman rekreasi, penggunaannya masih dalam perdebatan.
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan EAN pada kedalaman 50-130 fsw:
Keuntungan:

  •  Menurunkan risiko penyakit dekompresi.
  •  Menurunkan kejadian keracunan nitrogen.
  •  Mengurangi waktu nitrogen sisa (residual nitrogen).
  •  Waktu surface interval lebih pendek.
  •  Mengurangi waktu dekompresi jika bottom time maksimum terlewati.
  •  Mengurangi waktu survace interval antara menyelam dan terbang.
Kerugian:

  •  Memerlukan pelatihan khusus.
  •  Menggunakan peralatan khusus Nitrox.
  •  Meningkatkan oksidasi tabung scuba menjadi cepat berkarat.
  •  Mempercepat kerusakan peralatan.
  •  Meningkatkan risiko kebakaran.
  •  Risiko keracunan oksigen lebih besar.
   Heliox 
Selain nitrox, yang sering digunakan adalah heliox, yaitu campuran helium dan oksigen. Helium merupakan gas inert, yang menggantikan nitrogen. Penggunaannya menghilangkan efek keracunan oksigen dan menurunkan keracunan oksigen. Heliox disarankan dalam penyelaman > 130 fsw. Heliox sangat mahal.

   Trimix
Trimix adalah campuran gas helium, nitrogen dan oksigen. Komposisinya tergantung dari profil waktu selam yang dipakai. Angkatan Laut AS menggunakan pada kedalaman > 190 fsw, dan selalu digunakan pada kedalaman ekstrim > 600 fsw.
Yang digunakan dalam penyelaman rekreasi adalah jenis helitrox yaitu trimix yang diperkaya oksigen. Campuran yang sering digunakan adalah TX 26/17 (26 % oksigen, 17 % helium, dan 57 % nitrogen). Beberapa kematian penyelam olahraga berkaitan dengan penggunaan heliox, sehingga penggunaan trimix helitrox untuk penyelaman rekreasi masih diperdebatkan.

Sumber:USN Diving Manual 6th


Peralatan Selam

Oleh karena perbedaan lingkungan, seorang penyelam akan berhadapan dengan lingkungan yang baru yaitu air. Untuk itu diperlukan penyesuaian terhadap cairan, sehingga dibutuhkan suatu jenis peralatan sesuai dengan penggunaannya. Dengan demikian terciptalah berbagai peralatan untuk dapat menyesuaikan lingkungan cair tersebut. Peralatan selam terbagi dua, peralatan dasar selam dan peralatan tambahan.

Peralatan Dasar Selam
1. Masker
2. Snorkel
3. Fins & Boots
4. Rompi Apung
5. Pakaian Selam/Wet Suit
6. Sabuk Pemberat/Weight Belt
7. Pisau Selam
8. Sarung Tangan
9. Tas Selam/Gear Bag

Peralatan Tambahan
1. Peralatan Scuba
2. Pengukur Kedalaman (Depth Gauge)
3. Kompas
4. Jam Selam
5. Cairan Antifog

Masker
Penggunaan
Penglihatan di dalam air sangat buruk, maka diperlukan alat yaitu masker. Alat tersebut memberikan rongga udara antara mata dan air, sehingga penglihatan akan lebih jelas dan dapat melindungi terhadap iritasi air pada mata.
Sewaktu menyelam, masker akan mendapat tekanan hidrostatis. Oleh karena itu, pemakaian masker tidak boleh terlalu ketat dan selalu mengadakan equalisasi (penyesuaian tekanan) dengan menghembuskan udara ke dalam masker melalui hidung, maka hidung harus diikutsertakan ke dalam masker. Dengan alasan inilah kenapa goggle (kacamata renang) tidak dapat digunakan untuk menyelam.
Masker mempunyai kelemahan sebagai akibat dari kombinasi sudut bias dan indeks bias antara air, kaca, dan udara yang menyebabkan benda-benda akan terlihat ¡¾2 kali lebih besar dan ¡¾1/2 kali lebih dekat.
Untuk mendapatkan masker yang baik dan sesuai dengan kegunaannya, perlu memperhatikan ciri-ciri masker sebagai berikut:
1. Safety tempered glass
2. Frame terbuat dari bahan anti karat
3. Double seal/skirt yang lentur untuk wajah
4. Nose pocket/kantung hidung
5. Ikat kepala/strap dilengkapai dengan buckle
6. Katup Kuras 


Jenis-Jenis Masker
Ditinjau dari bahan:
1. Neoprene
2. Silicon
Ditinjau dari kaca:
1. Single
2. Double
3. Triple


Pemilihan Masker
Cara memilih masker yang baik sesuai dengan muka adalah dengan cara memasang pada muka tanpa menggunakan strapnya, hisap udara didalamnya dengan hidung sedikit mungkin kemudian tahan napas, jika masker tersebut tertahan pada muka, maka masker tersebut cocok untuk dipakai. Pilihlah masker yang kacanya tempered, volumenya kecil, medan penglihatan luas, hindari masker yang ada katup buangnya.
Perawatan Masker
Setelah dipakai menyelam bilaslah dengan air tawar yang bersih kemudian keringkan (hindari terkena panas langsung). Setelah kering berikan talk (bedak), lalu simpan di tempat yang sejuk. Jangan sampai tertekan waktu menyimpannya.

Snorkel
Penggunaan
Snorkel adalah sebuah pipa yang dipergunakan untuk bernapas bagi penyelam di permukaan air, berguna untuk skin diving sewaktu beristirahat di permukaan. Melalui snorkel seorang penyelam dapat mudah bernapas tanpa harus menegakkan kepala keluar dari air saat berada di permukaan, sehingga dapat bebas mengamati keadaan bawah air. Panjang pipa ¡¾ 30 cm, apabila lebih maka akan bertambah besar volume ruang udara mati (dead air space) yang dapat mengurangi udara baru yang masuk ke dalam paru-paru.
Snorkel biasanya digantungkan di sebelah kiri masker pada penyelaman, namun dapat juga di depan atau sebelah kanan, tergantung tipe snorkel.
Teknik napas melalui snorkel dengan menghembuskan udara terlebih dahulu, kemudian membuang napas, hal ini untuk menghindari adanya air yang masuk melalui ujung pipa yang terbuka.
Untuk mengetahui ujung pipa snorkel berada diatas permukaan, dapat di cek dengan dipegang oleh tangan kiri. Untuk mengetahui ujung pipa sudah masuk ke dalam air biasanya akan terdengar air masuk ke pipa snorkel pada telinga sebelah kiri atau kanan.
Jenis Snorkel
Ditinjau dari bahan:
1. Neoprene
2. Silicon


Ditinjau dari bentuk:
1. J-Shaped
2. L-Shaped
3. Type countour
4. Flexible Hose

  
Pemilihan Snorkel
Carilah snorkel yang bagian dalamnya licin, untuk mempermudah meniup sehingga tidak ada sisa air yang tertinggal. Pilih moutpiece yang cocok dan nyaman dimulut. Panjang antara 12 s/d 14 inci.
Perawatan Snorkel
Sehabis dipakai menyelam, bilas dengan air tawar yang bersih kemudian keringkan dan diberi talk (bedak) dan disimpan di tempat yang sejuk.

Fins
Penggunaan
Fins digunakan untuk menambah daya kayuh penyelam sehingga menambah laju pergerakan dalam air, bukan untuk kecepatan. Teknik pemakaian ayunan kaki perlahan namun kuat serta santai.
Fin yang diindonesiakan dengan istilah "sirip selam" atau "kaki katak" diciptakan untuk memberi kekuatan pada kaki dan merupakan piranti penggerak. Fins bukan dibuat demi menambah kecepatan berenang namun menambah daya kayuh. Dengan bantuan fins kemampuan renang kita bertambah 10 kali lebih besar dibanding tanpa menggunakan fins.


Tipe
a. Full Foot Style
b. Open Hill Style
c. Rocket/jet Fins
d. Open Tournamen Fins

Jenis Fins
Ditinjau dari bahan
a. Neoprene
b. Silicon

Pemilihan Fins
Pilihlah fins yang sesuai dengan ukuran kaki, jangan terlalu ketat dan sempit, sesuaikan tipe fins dengan keadaan dan keperluan:
Jenis Full Foot Style /Foot Pocket 
Cocok untuk kegiatan skin diving atau fins swimming, biasanya lebih fleksible, dengan letak lempeng lebih menyudut, yang menyebabkan kaki tidak mudah lelah. Ukuran besar-kecil merupakan hal yang lebih menentukan; lebih repot untuk dikenakan maupun mencopotnya untuk kegiatan scuba diving.
Jenis Open Heel 
Cocok untuk kegiatan scuba diving, biasanya berlempeng lurus, semi kaku dengan lempengan lebih panjang. Jenis ini memberikan kekuatan lebih besar, namun membutuhkan waktu penyesuaian bagi otot-otot kaki. Open heel fins mempunyai kelebihan dalam hal kemudahan waktu mengenakan dan melepasnya.
Adjustable Open Heel 
Jenis ini paling cocok/sesuai untuk scuba diving di perairan karena dibuat mempunyai kantong yang cukup besar untuk kaki kaki yang memakai boots (semacam kaos kaki terbuat dari karet), mempunyai lempengan yang lebih lebar untuk menghasilkan tenaga besar dan biasanya terdapat lobang-lobang  alur air di bagian atas lempengan tersebut. Lobang alur air ini mengurangi kelelahan kaki yang disebabkan oleh daerah negatif pada lempengan.
Perawatan Fins 
Sama halnya dengan Masker dan Snorkel, selesai digunakan bersihkan dengan air tawar yang bersih, keringkan dan beri talk (bedak).

Boots
Penggunaan
Boots merupakan sepatu boot yang dipakai pada saat penyelaman. Hal ini berguna menghindari cedera kaki sewaktu menyentuh dasar laut, karang, benda-benda keras seperti besi dll juga perlindungan terhadap kejang kaki disebabkan kedinginan dan kemungkinan kaki lecet. Boots dari karet busa dengan sol keras adalah jenis perlengkapan pelindung kaki yang umum dipakai penyelam, kaos kaki yang umum dipakai penyelam, kaos kaki tebalpun dapat digunakan sebagai pencegah lecet sewaktu latihan. Pemakaian boot juga dapat mengurangi cedera karena duri pari stingray walaupun tidak bisa mencegah tembusan durinya. 


Pemakaiannya disatukan dengan fins. Boot dipakai dahulu, lalu kemudian memakai fins.
Pemilihan Boots
Sesuaikanlah dengan ukuran fins yang akan dipakai. Pilihlah boots yang mempunyai komposisi kuat yang dapat melindungi kaki, sehingga cedera dapat minimal. Semakin tebal boots, maka semakin baik. Sebaiknya pilihlah boot yang tidak terlalu ketat sehingga dapat memudahkan peredaran darah. Untuk menghindari selip pada penggunaan boots gunakan bedak sebelum memakaiya.
Perawatan Boots
Setelah dipakai, boots dicuci dengan air tawar dan kemudian keringkan.

Rompi Apung
Penggunaan
Peralatan ini biasanya dipegunakan untuk keadaan darurat namun di dalam kegiatan penyelaman dipergunakan untuk:
a. Terapung di permukaan air sambil berenang.
b. Istirahat di permukaan air.
c. Penyelamatan diri sendiri dan orang lain.
d. Netralisasi keterapungan dalam setiap kedalaman. 
Jenis Rompi Apung
a. Life Vest/ Standard Safety Vest.
b. Bouyancy Compensator (BC)


Pemilihan Rompi Apung
Pilihlah sesuai dengan keperluannya dan cocok dengan ukuran badan, yang umum dipakai sekarang dari jenis BC (Bouyancy Compensator). 
Perawatan Rompi Apung
Setelah menyelam, rompi mungkin kemasukan air, untuk itu tiuplah rompi apung kemudian balikkan ke arah bawah untuk mengeluarkan air melalu pipa peniup. Bilas dengan air tawar yang bersih di bagian luar, dan bilas dengan air hangat pada bagian dalamnya. Keringkan dengan diangin-anginkan, simpan dalam keadaan berisi udara.

Pakaian Selam
Penggunaan
Memperlambat kehilangan panas tubuh karena adanya air hangat antara pakaian selam dan kulit serta melindungi tubuh dari goresan karang maupun sengatan kehidupan laut.
Jenis Pakaian Selam
a. Wet suit :bagian baju dapat basah oleh air, tapi menghalangi sirkulasi air yang ada antara pakaian selam dan kulit.
b. Dry suit :terbuat dari bahan karet dan mempunyai ruang udara antara pakaian selam luar dan dalam yang berfungsi sebagai insulator.




Pemilihan Pakaian Selam
Pilihlah pakaian selam sesuai dengan ukuran tubuh dan kebutuhan saat penyelaman. Di daerah yang dingin sebaiknya memakai jenis dry suit, karena dapat membuat badan penyelam tetap hangat. 
Pakaian pelindung penyelam yang kini umum dipakai adalah FOAM NEOPRENE WET SUIT, terbuat dari karet neoprene yang mempunyai gelembung-gelembung busa berudara. Bahan ini tidak menyerap air dan dibuat dalam berbagai ukuran ketebalan bahan.
Perawatan Pakaian Selam
Untuk wetsuit, jagalah kelenturan dengan tidak menyikat baju sewaktu mencuci, cukup direndam dengan deterjen. Keringkan dengan tidak terkena sinar matahari langsung. 

Sabuk Pemberat
Penggunaan
Tubuh manusia akan mendapat daya apung ke atas di dalam air sebesar ¡¾ 6 pound atau lebih. Wet suit yang terbuat dari neoprene akan menambah daya apung lebih besar 5 sd 25 pound, maka seorang penyelam untuk dapat dengan mudah masuk ke dalam air membutuhkan pemberat.
Jenis Sabuk Pemberat
a. Weight Belt : Sabuk yang diberi pemberat timah diatur sesuai kebutuhan.
b. Weight Pack : Jarang digunakan karena tidak dapat dilepas bila terjadi keadaan darurat


Pemilihan Sabuk Pemberat 
Yang paling mudah umumnya memakai weight belt. Jika memakai wet suit setebal 3/16 inch biasanya membutuhkan timah seberat 10 % dari berat tubuh.
Weight belt harus dilengkapi dengan QUICK RELEASE BUCKLE yaitu suatu gesper pengancing yang dapat dilepas secara cepat. Cara pemakaian weight belt dipasang paling terakhir dan paling pertama dilepas, jika dalam keadaan darurat.

Pisau Selam
Merupakan alat serbaguna, dipergunakan untuk menolong, menggali, juga sebagai alat pengukur. Terbuat dari logam antikarat, bergerigi pada matanya dan yang lain dapat berguna memotong tali di dalam air. Di pasang pada betis sebelah dalam untuk menghindari tersangkut pada rumput dan sebagainya. Tulisan SS.320 atau SS.420 berarti SS.320 mengandung carbon lebih sedikit dibandingkan SS.420.


Sarung Tangan
Peralatan ini merupakan tambahan pakaian selam. Berguna untuk melindungi anggota tubuh yaitu bagian dari tangan dari goresan tangan dan sebagainya. 
Tangan penyelam akan menjadi lembut jika terendam dalam air dan apabila tergores sangat sulit untuk menghentikan pendarahan.


Tas Selam/Gear Bag
Tas Selam (Gear Bag), untuk menyimpan piranti selam  agar tidak tercecer, serta melindungi peralatan dari panas matahari.


Gunakan tas yang besar yang bisa mengangkut peralatan selam selama di perjalanan maupun di boat. Tas ini harus kuat dan tahan air karena kondisi medan penyelaman biasanya jauh dan basah. Pilhlah tas selam yang bisa memuat fin, snorkel, masker, serta Bouyancy Compensator. Gunakan pembukaan menggunakan tipe metal, hindari penggunaan tas dengan resleting. 

SCUBA
Scuba singkatan dari Self Contained Under Water Breathing Apparatus, yaitu suatu peralatan selam yang dapat dibawa penyelam kemana saja dengan waktu tertentu. Scuba mulai dikenal pada tahun 1943, diperkenalkan oleh seorang perwira Angkatan Laut Perancis yang bernama Jacques Cousteau dan seorang insinyur yaitu Emile Gagnan. Sistemnya dikenal dengan nama Aqualung. Aqua artinya air dan Lung adalah paru-paru.
Perlengkapan scuba menurut sistem kerjanya dibagi menjadi 4 sistem:
Sistem Sirkulasi Tertutup
Suatu sistem yang menggunakan zat asam/oksigen murni dilengkapi penyerap kimia untuk menghalau zat asam arang/CO2 yang keluar dari paru-paru. Unit ini pada hakekatnya meniupkan kembali O2 membuang udara ke dalam air. Ini merupakan suatu sistem tertutup sama sekali. Unit ini digunakannya terbatas hingga kedalaman 33 feet. Penggunaan SCUBA jenis ini dituntut keahlian tertentu karena sangat berbahaya.
Sistem Sirkulasi Terbuka
Terdiri dari Demand Regulator dan Tabung Udara yang dimampatkan (Compressed Air Tank) adalah jenis alat scuba yang pada saat ini merupakan alat yang paling aman dipergunakan. Udara yang dimampatkan disalurkan melalui regulator ke penyelam, dan udara yang telah dihisap dibuang langsung ke air tanpa dipergunakan lagi.
Sistem Sirkulasi Semi Tertutup
Dipakai untuk operasi militer dan merupakan kombinasi dari sistem-sistem sirkuit terbuka dan tertutup. Sistem ini mempunyai kantong udara, kotak kimiawi, regulator dan tabung udara yang dimampatkan. Sistem ini memungkinkan penyelam militer untuk bekerja pada kedalaman dan jangka waktu yang lama. Sistem  ini memerlukan pemanasan yang khusus serta membutuhkan peralatan pendukung yang khusus pula, hingga unit ini jarang dipakai umum.
Sistem Gas-Campuran Sirkulasi Tertutup
Sistem ini sangat rumit, memerlukan pemeliharaan khusus dan cukup mahal. Unit ini mempunyai kantong pernafasan, kotak kimiawi dan suatu alat elektronis penyaring oksigen yang dapat mengontrol jumlah O2 pada kedalaman lebih dari 1.000 feet, yang memberikan cukup udara untuk turun dan naik kembali ke permukaan untuk pekerjaan-pekerjaan ilmiah dalam penggunaannya memerlukan latihan yang sangat khusus.

Dari keempat sistem yang dibicarakan untuk selam olahraga adalah sistem terbuka.

Definisi Sistem Terbuka
Sirkulasi terbuka artinya udara yang dikeluarkan penyelam langsung terbuang keluar. Sistem ini sangat mempermudah yang pengawas yang berada di atas untuk mengetahui posisi penyelam dengan melihat gelembung udara yang muncul di permukaan air.


Tabung
Tabung scuba dirancang secara khusus dan ditest untuk dapat menampung udara bertekanan tinggi. Udara yang diisikan dalam tabung adalah udara biasa yang disaring bukan oksigen murni, yaitu udara yang biasa dihirup setiap hari.
Udara lebih ringan dibandingkan air, pengaruh tersebut dapat berakibat pada tabung yang berisi udara. Sebuah tabung yang berisi udara penuh mempunyai daya apung yang lebih besar dibandingkan pada tabung yang tekanannya sudah berkurang. Ini dapat terasa bila penyelam scuba yang selesai melakukan penyelaman akan berkurang daya apungnya karena udara tabung sudah berkurang.
Tabung scuba untuk olahraga selam yang dipergunakan dari bahan terbuat dari:
  • Steel (baja), macam ukuran: 38;50;71,2 cuft
  • Alluminium alloys, macam ukuran 38;50;71,2;80 dan 100 cuft.



Lapisan luar tabung yang terbuat dari baja lebih baik digalvanisasi untuk menghindarkan karat, kemudian diberi lapisan vinyl atau diwarnai dengan cat. Sedangkan untuk tabung yang terbuat dari aluminium tidak membutuhkan galvanisasi karena adanya oksida aluminium itu sendiri yang merupakan suatu proteksi.
Untuk lapisan tabung baja agar dijaga kelembaban guna menghindarkan dari karat. Sedangkan untuk tabung aluminium juga dihindarkan dari kelembaban walaupun dilapisi dengan aluminium oksida. Lakukan tes visual tiap 1 tahun atau 2 kali untuk tabung yang sering dipakai di laut.
Untuk mengetahui tabung terbuat dari bahan apa, dari pabrik mana, kekuatan penampungan udara, test hidrostatis terakhir, dll, harus membaca sidik-sidiknya yang terdapat pada leher tabung


Memilih tabung
Umumnya para penyelam olahraga memilih tabung standar tunggal dengan kapasitas 80 cuft, untuk keamanan belilah tabung yang baru dikeluarkan.
Perawatan
  • Jangan mengisi melebihi tekanan ijin tabung.
  • Isi tabung dengan udara bersih.
  • Setelah penyelaman bilas dengan air tawar yang bersih. Sebuah baskom plastik besar berisi air kira-kira 2/3 nya sangatlah ideal untuk mencuci semua alat-alat. Perendaman yang lama akan melepaskan garam yang mengering dan mengendap daripada hanya penyiraman saja.
  • Tutup lubang agar terhindar dari kotoran.
  • Lakukan pemeriksaan visual tiap 1 tahun sekali /lebih sering terutama tabung yang sering dipakai di laut. Sesekali sepatu tabung dilepas untuk dibersihkan dari kotoran atau karat yang terbentuk.
  • Lakukan test hidrostatis tiap 5 tahun sekali pada badan yang berwenang.
  • Lindungi terhadap benturan.
  • Jangan memakai tabung sampai udaranya habis sama sekali.
  • Penyimpanan jangka panjang; isi dengan udara segar, letakkan tabung secara tegak berisi ¡¾ 500 psi bertumpu pada sepatu tabung (tank boots) pada bagian bawah tabung.
  • Jangan menyimpan di tempat yang panas karena bisa meningkatkan tekanan tabung.
  • Jangan menghilangkan cat dengan membakar.

Pengisian Tabung
Untuk pengisian tabung tiap penyelam harus bisa melaksanakan pengisian.
Caranya adalah:
  • Sambungkan selang pengisian dengan katup tabung.
  • Untuk membuka kran katup, tunggu sampai tekanan pada kompresor lebih dari tekanan tabung.
  • Tempatkan tabung pada bak air.
  • Pada saat yang tertentu buka kran pembuangan uap air.
  • Dianjurkan pengisian kurang dari ijin tekanan.

Profil Tabung yang dijual
Tabung Baja 71,2 cuft
Standar tabung baja dengan panjang 21 inchi dan berat ¡¾ 30 Lbs (bila kosong) serta melayang di air laut. Udara yang dimampatkan ke dalam tabung tekanan maksimalnya 2250 psi yaitu kira-kira 60 cuft udara bebas yang dapat di tampung. Bila diisi melampaui 10 % yaitu 2475 psi maka udara bebas yang dapat ditampung 71,2 cuft, biasa disebut tabung selam standar 71 cuft.
Tabung Aluminium 72 dan 80 cuft, 3000 psi
Panjang kedua tabung ini sama yaitu 26 inchi. Untuk tabung 72 cuft beratnya 30 Lbs netral di air laut sedangkan tabung 80 cuft beratnya 33 Lbs dan garis tengahnya agak lebar yaitu 7,25 inchi. Kedua tabung ini mempunyai tekanan maksimal 3000 psi.
Tabung 50 cuft 3000 psi
Tabung ini lebih pendek yaitu panjangnya 19 inchi, pada tekanan 3000 psi kapasitasnya 50 cuft sedangkan pada tekanan 2475 psi tabung memuat 42 cuft udara bebas. Berbobot netral dalam keadaan kosong dan berkurang 3,5 Lbs bila udara penuh.
Tabung Pasangan Ganda atau lebih
Tabung ini biasa dipakai untuk penyelam pekerja, sedangkan untuk olahragawan tidak memakainya karena terlalu berat, sedangkan pemakaian bisa lebih lama dibandingkan yang tunggal.

Katup Tabung
Adalah salah satu bagian dari tabung, dipasang pada leher tabung scuba, bekerja sebagai keran yaitu membuka dan menutup serta sebagai tempat memasang regulator.
Ada beberapa macam bentuk katub yaitu:
Katup K/Non Reserve
Yaitu katup tabung yang paling sederhana, mempunyai sebuah lubang untuk masuk dan keluarnya udara. Kran penutup atau pembuka terletak disisinya.
Tabung dengan katup ini mengharuskan penyelam menggunakan alat tambahan untuk memonitor seberapa banyak udara yang masih ada dalam tabung. Alat itu disebut "Submersible Pressure Gauge" atau SPG .


Katup J/Constant Reserve
Adalah katup yang hampir sama dengan type ¡°K¡±, tetapi mempunyai sebuah klep cadangan mekanis (reserve). Reserve bekerja apabila tekanan tabung turun ¡¾ 300 psi, maka secara otomatis klepnya menutup lubang. Dengan menurunkan cadangan maka masih ada udara sisa ¡¾ 500 psi.
Katup cadangan menyediakan udara cukup untuk penyelam segera naik  ke permukaan. Batang penarik katup cadangan harus selalu pada posisi naik (up position) walaupun tabung dalam keadaan kosong, hal ini untuk mengendorkan pegas pada katup cadangan tersebut. Katup cadangan dapat dengan mudah ditarik ke bawah selama melakukan penyelaman dan hal ini tidak mempengaruhi supply aliran udara, hanya bila isi tabung dibawah 300 Psi akan ada penghentian aliran udara.


Penanganan dan Perawatan
  • Hindarkan dari benturan karena katup mudah patah.
  • Untuk katup ¡°K¡± bila pengisian cadangan turun maka isilah sampai sisa ¡¾ 500 psi.
  • Periksa selalu ¡°O¡± ringnya.
  • Bila membuka suatu katup, putarlah kearah buka sampai habis, kemudian putar kembali kearah tutup setengah putaran, hal ini untuk menghindari kemacetan atau kerusakan pada katup tabung. Bila akan menutup katup tabung, lakukanlah secara halus namun rapat dan tidak perlu keras-keras., sebab kebanyakan katup menggunakan nilon yang dapat rusak bila ditutup secara paksa dan kuat-kuat.
  • Apabila ingin melakukan  pengujian visual, maka tabung harus dikosongkan perlahan-lahan untuk menghindari pengembunan di sekeliling katup dan leher tabung bila kosong.
  • Jangan sekali-kali membubuhi lemak atau pelumas apapun pada katup. Bengkel perbaikan dan pemeliharaan hanya menggunakan minyak pelumas silikon anti meledak.

Melepaskan Katup
Untuk mengadakan test visual harus melepaskan katup dari tabung dengan cara pada katup dijepit dengan alat penjepit (tangdem). Kemudian tabungnya diputar dengan alat bantu dari tali atau rantai. Bila sudah terlepas periksa keadaan ¡°O¡± ringnya.

Cincin pengedap O (O ring)
Adalah sebuah alat penahan kebocoran antara sambungan regulator dan valve, berbentuk O terbuat dari karet / silikon. O-ring karet (gelang karet berbentuk O) yang kecil terletak pada permukaan katup membuat suatu kedap tekanan tinggi antara regulator dengan katup tabung. Bawalah selalu persediaan O-ring dalam tas perlengkapan selam, sebab apabila O-ring tersebut hilang maka regulator anda tidak dapat dipakai.

Pipa Partikel
Untuk mencegah pencemaran yang masuk melalui lubang udara, terbuat dari bahan yang licin dan tahan karat.

Safety Plug/ Safety Disc
Adalah sumbat/pelat pengaman yang kecil bentuknya. Terpasang pada valve (katup), akan pecah apabila tekanan melebihi tekanan maksimal tabung. Hal ini untuk menghindari tabung meledak.
Letak pelat ini belakang katup tabung, berfungsi mencegah kerusakan pada saat pengisian udara yang berlebihan atau apabila terjadi kebakaran. Contoh tekanan pengisian yang dapat merusakkan pelat pengaman   

1800 Psi   akan pecah pada tekanan 2800 Psi 
2250 Psi   akan pecah pada tekanan 3400 Psi 
3000 Psi   akan pecah pada tekanan 3900 Psi 

Pada keadaan tertentu pelat (lempengan tipis) dapat pecah pada tekanan yang rendah. Hal ini terjadi akibat pengisian yang terlalu cepat atau pengisian panas tanpa merendam tabung dalam air. Pelat-pelat pengaman ini dapat diganti pada fasilitas bengkel perbaikan alat selam

Penyandang Tabung (Back Pack)
Adalah suatu sistem harness yang melekatkan tabung pada punggung penyelam. Bentuknya bermacam-macam. Tetapi yang beredar sekarang adalah BC yang sekaligus bergabung dengan back packnya, sehingga mudah untuk memasangnya tabung pada BC nya.
Backpack dan sabuk penyandang harus mempunyai gesper luncur cepat pada ikat bahu kiri ikat pinggang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penyelam melepas maupun memasang kembali tabung di dalam air.
Seperti halnya dengan peralatan selam lain, setelah dipakai menyelam dibersihkan dengan air tawar yang bersih, untuk BC dibilas dengan air hangat di bagian dalamnya, simpan dengan kondisi berisi udara.

Regulator
Regulator adalah suatu alat yang sederhana untuk mengubah udara bertekanan tinggi dari sebuah tabung scuba menjadi udara bertekanan rendah sesuai dengan kebutuhan penyelam dan hanya memberikan udara yang diperlukan sesuai dengan tekanan sekelilingnya.
Ada beberapa tipe regulator:
Pipa udara ganda (Double Hose)
Regulator Demand yang biasa dikenal di Amerika sejak tahun 1949 terdiri dari satu bagian yang dipasang di atas katup tabung dengan sebuah pipa penyalur udara napas, mouthpiece dan sebuah pipa buang udara. Pada saat ini biasanya disebut Two Hose Regulator. Mouthpiece atau Genggam Mulut adalah suatu bagian yang dimasukkan ke dalam mulut.
Jenis dari regulator ini pemakaiannya lebih sukar, karena penyelam harus menghembus dengan keras bila akan menghirup udara. Pada umumnya digunakan oleh penyelam komersil. Oleh karena gelembung udara yang dikeluarkan oleh penyelam keluar di belakang penyelam, maka gelembung tidak mengganggu pandangan penyelam.
Prinsip kerjanya mempunyai dua tingkat yaitu tingkat pertama (first stage) dan tingkat kedua (second stage). Pada tingkat pertama udara diturunkan diatas tekanan sekelilingnya dan tingkat kedua tekanan udara berkurang sesuai yang dibutuhkan penyelam yaitu sesuai dengan keadaan sekelilingnya. Sisa udara yang berasal dari mouthpiece akan dikembalikan ke tingkat pertama untuk dibuang keluar.   
Pipa udara tunggal (Single Hose)
Yang umum dipakai sekarang adalah pipa udara tunggal terdiri dari dua tingkat yaitu tingkat pertama (first stage) dan tingkat kedua (second stage) yang dipasang pada bagian mulut (mouthpiece). Udara pada tingkat pertama menjadi ¡¾ 140 psi diatas tekanan sekelilingnya. Pada tingkat kedua dikurangi menjadi sebesar tekanan yang dibutuhkan. 
Perbedaan utama dengan double hose adalah bahwa kedua tingkatannya terpisah. Dimana Second Stage terletak dekat mulut penyelam untuk memudahkan bernapas, oleh karena itu sekat karet berada pada permukaan yang sama dengan paru-paru dalam posisi berenang biasa.
Single hose juga dilengkapi dengan tombol kuras (purge botton) yaitu berfungsi membuang sisa air dalam mouthpiece bila ditekan. 
Untuk melindungi bagian first stage dari masuknya air dan debu juga dilengkapi dengan penutup (cup) dipasang pada bagian first stage jika regulator tidak dipakai.


Udara dan air keduanya dapat dibuang keluar melalui katup pembuang yang terbuat dari karet, yang terletak di bagian dalam regulator.

Selain dari jumlah hose diatas, regulator juga dapat dibedakan dengan:
  • Balance First Stage
  • Unbalance First Stage

Balance yang dimaksud adalah first stage sanggup menyesuaikan outputnya dengan keadaan isi tabung yang akan berubah tekanannya selama dipakai yaitu ¡¾ 100 psi diatas tekanan udara mouth piece sedangkan tekanan tabung akan berubah dari beberapa ribu menjadi sekitar 300 psi. 
Selain itu ada juga jenis regulator yang dilengkapi dengan  First Stage audio yang akan mengeluarkan bunyi bila tekanan tabung kurang dari 350 psi diatas tekanan sekelilingnya, ini isyarat bahwa tekanan tabung mendekati cadangan. Bunyi terdengar sampai 60 feet jauhnya.

Sistem kerja regulator dapat dibedakan menjadi:
  • Open Circuit
  • Semi Closed Circuit
  • Closed Circuit

Muara Tekanan Tinggi-SPG (Submersible Pressure Gauge) 
Untuk mengetahui berapa isi udara tabung scuba adalah dengan memakai alat pressure gauge. Pada first stage terdapat muara yang biasa ditandai dengan HP (high pressure).  Apabila akan dipasang SPG maka selang SPG dihubungkan dengan muara bertanda H.P. SPG adalah alat tolok ukur yang dapat dibawa kemana penyelam berada sehingga akan  dapat selalu mengontrol tekanan tabung yang dipakai penyelam. Umumnya sekarang dirangkai juga dengan kompas dan depth meter (tolok kedalaman).  

Muara Tekanan Rendah
Untuk memasang selang yang berhubungan dengan mouth piece maka dihubungkan  dengan muara tekanan rendah dan juga dapat dipasangkan selang regulator octopus dan selang inflator untuk BC.

Merakit Regulator pada Tabung
Untuk memasang regulator ke katup tabung ada teknik pemasangannya yaitu dengan urutan sebagai berikut:
  • Buka kran katup sedikit. Hal ini dilakukan karena kemungkinan ada debu dan kotoran yang ada di dalam lubang katup akan dapat terlepas /terdorong keluar.
  • Pasang regulator pada katup, sebelumnya kontrol O-ring katup lalu tempatkan pada yokenya.
  • Tempatkanlah selalu pipa regulator ke arah kanan melewati bahu kanan penyelam.
  • Sebelum membuka, hisap melalui mouthpiece untuk mengontrol baik dan tidaknya regulator.
  • Buka kran udara katup sampai habis kemudian kembalikan kran setengah putaran. Hal ini untuk menghindari kemacetan/kerusakan pada kran buka dan tutup. Saat membuka kran arahkan SPG ke tempat yang aman.
  • Mencoba bernapas melalui mouth piece 2/3 kali hisap.
  • LIhat SPG, cek tekanan udara pada tabung. 

Melepas Regulator
Setelah menyelam, untuk melepaskan regulator yang masih terhubung pada tabung maka yang harus dilakukan yaitu kebalikan dari pemasangan, yaitu:
  • Biarkanlah air terlebih dulu menetes hingga kering dari katup sebelum dibuka.
  • Tutup kran katup, penutupan jangan keras, sewajarnya saja.
  • Buang udara yang tertinggal dalam selang dengan menekan tombol kurasnya pada single hose atau dengan meniup keluar udara sisa pada Two hose. Bila regulator dilepas tanpa mengeluarkan udara sisa, maka dapat mengakibatkan terjadinya sentakan pada O-ring yang kadang-kadang mengakibatkan O-ring tersebut pecah.
  • Buka regulator dari katup tabung, kontrol O ring katup.
  • Pasang penutup (cup) agar terhindar dari kotoran dan debu. 

Perawatan Regulator
Sehabis dipakai untuk menyelam regulator harus dirawat secara benar. Kaporit dari air kolam renang maupun di laut dapat merusak regulator bila tidak dicuci dengan air tawar yang bersih, yaitu dengan cara tetap membiarkan regulator terpasang pada tabung scuba dengan udara bertekanan di dalamnya. Bilaslah dengan air hangat yang bersih. Bila cara ini tidak memungkinkan, cara kedua adalah dengan meletakkan second stage di bawah kran air dan bilaslah. Jangan menekan purge botton (tombol kuras) karena dapat mengakibatkan masuknya air ke first stage. Keringkan sebelum disimpan, selang jangan sampai tertekuk waktu penyimpanan, tempatkan pada tempat khusus dan sejuk serta kering, hindarkan dari tertumpuk yang dapat merusak selang regulator dan mouth piece.

Tolok Tekanan
Tolok tekanan digunakan untuk mengecek tekanan tabung yang akan dipakai. Pemakaian alat ini lebih efisien, karena tidak perlu mengecek tiap tabung dengan SPG dan untuk pengecekan kembali tekanan tabung yang selesai dipakai agar dapat memilah tabung yang masih dapat dipakai dan yang sudah sedikit isinya.
Pengukur Kedalaman (Depth Gauge)
Untuk dapat mengetahui kedalaman pada saat penyelaman, diperlukan suatu alat yaitu Depth gauge/ Depth meter. Hal ini sangat penting dalam penggunaan tabel selam. Tolok ukur kedalaman ini terdiri dari:
Tolok Kapiler
Tolok kapiler bekerja atas prinsip hukum boyle, terdiri dari suatu pipa gelas yang tertutup salah satu ujungnya, udara yang ada dalam kapiler akan berubah bila tekanannya berubah, maka volume air yang ada di dalam tabung kapiler ini ukurannya akan menjadi ukuran kedalaman. Tolok ini dapat dibaca dengan ketelitian besar sampai 80 feet. 
Tolok Bourdan Terbuka
Tolok ini terdapat lubang di pinggir rumahnya. Air yang ditekan kedalam bourdan melalui lubang itu menyebabkan perubahan bentuk pada bourdan dan secara mekanis diteruskan pada jarum yang menunjuk kedalaman. Digunakan pada kedalaman 150-200 feet.
Tolok Bourdan Tertutup
Tolok ini tidak terbuka terhadap air  yang ada disekelilingnya, rumahnya terdapat tutup terdapat minyak. Tekanan air sekeliling diteruskan melalui dinding yang flexibel kepada bourdan. Perubahan bentuk bourdan karena tekanan itu diteruskan pada jarum yang menunjuk kedalaman.
Tolok Diafragma
Tolok ini terdiri dari mekanisme roda bergigi dalam ruangan yang tertutup rapat, perubahan tekanan akan menyebabkan defleksi pada diafragma logam. Defleksi ini menggerakkan roda-roda gigi dan gerakan ini diteruskan ke jarum yang menunjuk kedalaman. Tolok ini sangat teliti. Terkadang dikombinasikan dengan tolok ukur kapiler untuk kedalaman dangkal dan tolok diafragma untuk kedalaman dalam.


Kompas
Kompas biasanya sudah disatukan dengan regulator dan bagian SPG. Kompas di dalam air sangat berfungsi terutama pada daerah yang berpasir dimana penyelam sulit menentukan arah.
GPS (Global Positioning System) biasanya dipakai untuk selam malam (night dive) atau penyelaman dalam dan lama karena sulit menentukan arah dalam kegelapan.


Senter
Senter digunakan untuk selam malam, sebagai penanda, dan dalam penyelaman gua.
Jika menyelam dilakukan pada sore hari atau pada cuaca yang kurang bersahabat persiapkanlah senter.


Jam Selam
Dalam penyelaman setiap penyelam harus membawa jam atau alat pengukur waktu lainnya. Hal ini untuk mengetahui waktu-waktu dalam penyelaman.
Jam selama selain dapat melihat waktu, ada juga yang dikombinasikan dengan depth meter dan kompas. Hal ini mempermudah penyelaman. Perhatikan batas water resistant. Untuk penyelaman yang tidak melebihi 7 meter dapat dipakai jam yang memiliki water resistant 10 bar (misal Q&Q).


Kamera Underwater
Keindahan bawah laut yang sangat indah membuat penyelam ingin mengabadikan momen yang sangat berharga dalam penyelaman baik dengan foto maupun video.
Selama mengambil gambar perhatikanlah keadaan sekitar dan posisi tubuh agar aman dalam penyelaman.

Bag
Sangat berfungsi untuk menyimpan barang-barang berharga atau alat komunikasi yang tak mungkin di tinggal selama penyelaman. 
Sebelum menggunakan cek apakah bag bocor atau tidak.
Perhatikan warna dari bag, warna yang terlalu mengkilat akan menarik ikan-ikan yang mungkin dapat mendatangkan bahaya.


Cairan Antifog
Pada saat menyelam atau pun snorkeling, kadang-kadang masker yang kita pakai berembun/berkabut, akibatnya pandangan menjadi kabur karena terhalang embun. Timbulnya embun tersebut karena hembusan udara (hangat) dari paru-paru melalui hidung, sementara lingkungan (air) disekitarnya bertemperatur lebih rendah/dingin.
Pada saat menyelam, kita dibiasakan bernafas melalui mulut. Oleh karenanya, berembunnya masker (karena hembusan nafas melalui hidung) pada saat menyelam merupakan hal wajar, karena pada saat di darat kita terbiasa bernafas melalui hidung.
Masker berembun sebetulnya bukan masalah besar, karena setiap  penyelam pastinya diajarkan cara mask-clearing di dalam air. Namun, jika terlalu sering berembun dan mask-clearing, maka udara di dalam tabung banyak terbuang sehingga cepat habis, selain itu penyelaman menjadi tidak nyaman.
Untuk mencegah munculnya embun pada saat menyelam/snorkeling, cara yang paling gampang tentunya menggunakan cairan anti-foging sebelum kita turun ke dalam air. Cairan anti-foging tersebut dapat dengan mudah ditemukan di toko-toko yang menjual peralatan selam. Soal harga murah atau mahal, itu relatif. 
Namun, sesungguhnya di kamar mandi kita terdapat anti-foging yang lebih murah meriah untuk mencegah terjadinya pengembunan pada masker yang kita pakai, yaitu dengan menggunakan pasta gigi (merk apa saja). Caranya, pasta gigi tersebut dioleskan pada bagian dalam dan luar lensa masker. Setelah diratakan, kemudian dibilas hingga bersih, masker pun siap digunakan. 


Akan tetapi, jika pada saat akan turun namun lupa membawa pasta gigi, teman-teman tidak perlu khawatir, karena di dalam mulut kita terdapat zat anti-foging yang selalu kita bawa kemana-mana. Anti-foging alami tersebut adalah saliva alias air ludah. Cara penggunaannya cukup dengan ¡°menyemprotkan¡± saliva kita pada kedua belah sisi masker. Ratakan, kemudian bilas hingga bersih (tampilan dan aromanya ). Maka masker siap digunakan dan penyelaman pun akan nyaman


Sumber: USN Diving Manual 6 Internet

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS