Caving Olahraga extrem yang sudah bersahabat
Caving adalah olah
raga rekreasi menjelajahi gua.Tantangan
dari olah raga ini tergantung dari gua yang dikunjungi, yang seringkali
menyusuri lubang sempit, melewati air yang dalam air. Pemanjatan atau
pendakian dinding yang sering dilakukan dengan tali maupun alat bantu
lainnya.Caving kadangkala dilakukan hanya untuk kenikmatan melakukan aktivitas
tersebut atau untuk latihan fisik, masih banyak gua yang belum dijelajahi
di dunia ini dan sampai saat ini banyak usaha dilakukan untuk mencari dan
menjelajahi mereka.
Di indonesia Caving
atau penelusuran gua, boleh dibilang cukup lama dikenal. Persisnya kegiatan ini
sudah mulai marak tahun 1980-an, ketika Persatuan Speleologi dan Caving
Indonesia (Specavina) dibentuk di Bogor .
Hobi ini agaknya di
awal perkembangannya kurang masif karena yang didalaminya tak melulu
keterampilan fisik saja namun juga aspek ilmiahnya. Selain, peralatan yang
dibutuhkan pun sulit dibeli di Indonesia Salah satu aspek yang harus
diketahui penggemar caving adalah pengetahuan dasar geologi. Terutama bagaimana
awal gua itu terbentuk, di daerah mana bisa ditemukan, sifat batuannya, jenis
gua, dan sebagainya. Dengan dasar pengetahuan ini, caver (penelusur gua) bisa
dengan mudah menemukan gua. Sebab, mereka hanya akan mendatangi wilayah yang
banyak terdapat batu gamping. Secara teori demikianlah adanya. Gua banyak
terdapat di kawasan batu gamping (karst). Berbekal pengetahuan itu pula jika
bisa membaca peta geologi, maka di mana saja sebaran daerah karst, di sana
tujuan yang tepat untuk perjalanan melakukan ekspedisi.
Aspek lain yang tak
kalah penting adalah biologi gua (biospeleologi). Memang tak harus menjadi ahli
biologi dulu baru bisa menekuni caving. Tapi paling tidak dengan modal
”baca-baca” dulu, penelusur gua bisa membandingkan flora fauna antara gua yang
satu dengan lainnya. Atau mungkin dia menemukan spesimen baru yang bisa
menambah khasanah pengetahuan biologi gua di Indonesia. Dia pun menjadi tahu
bagaimana cara menyimpan koleksi itu dengan baik sebelum dibawa ke pakarnya
untuk diidentifikasi.
Namun waktu telah
berubah kini begitu menariknya olahraga ini sehingga banyak orang yang tertarik
untuk mencobanya, meskipun masih dalam kategori awam, asalkan memenuhi syarat (
Fisik, Kesehatan ) seseorang dapat melakukan olahrga extrem ini tentunya dengan
di dampingi oleh instruktur yang berpengalaman> Dan Bagi anda yang tertarik
untuk mencobanya “Boulevard Organizer” siap menjadi mitra terbaik
anda dalam melakukannya tentunya dengan berbekal pengalaman dan komitmen kami
dalam melayani anda (Boulevard)
Gua mempunyai kondisi
dan medan yang sangat lain dengan kondisi alam lainnya. Medan lumpur, tumpukan
batu (boulder), air terjun, lorong sempit, lorong yang rendah, dan terutama
sekali karena kondisi gua yang selain gelap gulita. Karena begitu kompleksnya
kondisi dan medan gua tersebut, maka untuk menelusuri gua tersebut diperlukan
peralatan yang bisa mendukung untuk kondisi dan medan tersebut. Terutama sekali
peralatan ini juga harus dapat menjamin keselamatan kita.
Pada dasarnya peralatan caving
dibagi menjadi dua :
A. PERSONAL EQUIPMENT (pribadi), terdiri dari:
a. Helm Speleo
Helm yang digunakan dirancang
untuk mampu menahan benturan maupun jatuhan batu. Helm ini dirancang mampu menahan
jatuhan batu dari berbagai sisi tertentu dan ketinggian tertentu. Mempunyai
bagian yang berupa pita yang adjustable digunakan untuk mengikatkan helm pada
kepala kita. Pada bagian depan terpasang peralatan tambahan yang berfungsi
sebagai alat penerangan.
b. Boom (Generator Carbide)
Alat ini berupa tabung yang
dihubungkan dengan sebuah slang ke helm. Terdiri dari dua bagian, tabung alas
berguna untuk menampung air, yang dilengkapi dengan regulator saluran gas dan
lubang tempat pengisian air. Tabung bawah digunakan untuk mengisi karbit.
c. Alat penerangan, ada dua macam:
c. Alat penerangan, ada dua macam:
Ø Elektrik : senter, head lamp
Ø Non elektrik: karbit, lilin
d. Cover All
Adalah sebuah pakaian khusus
untuk penelusuran gua. Pakaian ini pada bagian baju dan celana tersambung jadi
satu. Bagian atas berlengan panjang. Terbuat dari bahan parasut yang tidak
terlalu tebal, dengan bagian-bagian yang sering mendapat gesekan dibuat dengan
bahan yang Iebih tebal. Pakaian ini berfungsi untuk melindungi tubuh kita dari
gesekan dan menahan panas tubuh kita pada gua yang berair.
e. Sepatu
Sepatu yang biasa digunakan
adalah sepatu karet dan scpatu yang biasa digunakan militer. Keduanya punya
kelemahan dan kelebihannya masing-masing.
f. Sarung tangan
Berfungsi untuk melindungi
tangan dari panas karena gesekan tali. ataupun melindungi tangan dari gesekan
dengan dinding gua yang tajam dan kasar.
g. Pelampung
Peralatan ini biasa digunakan di
gua yang memiliki kedalaman air tanah yang cukup dalam, pelampung digunakan untuk
menghindari atau menyelamatkan dari kondisi tenggelam.
h. SRT set.
Peralatan ini menjadi peralatan
pribadi untuk efisiensi tenaga dan efektifitas penelusuran, karena beberapa
peralatan yang ada disesuaikan dengan ukuran tubuh pemakai. Dalam satu set SRT
tcrdiri dari:
1. Seat Harness digunakan untuk
mengikat tubuh yang dipasang pada pingggang dan paha, macam dan hentuk dari
seat harness yang biasa di pakai adalah :
Ø Avanti
Ø Croll
Ø Rapide.
2. Ascender, peralatan ini digunakan untuk naik atau memanjat
lintasan (tali), ascender dibedakan menjadi hand ascender digunakan untuk
dipegang ditangan dan chest ascender, digunakan dengan diikatkan di dada,
macamnya:
Ø Hand jammer
Ø Croll
Ø Basic jammer
3. Descender, digunakan untuk memuat lintasan (tali), ada banyak
descender yang bisa digunakan:
Ø Capstand : ada dua jenis, yaitu
simpel stop descender (bobin / non auto stop) dan auto stop descender.
Ø Whaletail, biasa digunakan para
caver di Australia .
Ø Rack, ada dua macam yaitu open
dan close rack.
4. Maillon Rapide (MR), ada tiga macam
Ø Delta MR digunakan untuk
menyambung ( dua loop) sit harness
Ø Semi Circulair MR digunakan
untuk menyambung ( dua loop) sit harness.
Ø Oval MR, diguanakan untuk
menyambung chest ascender dengan delta MR atau semi sirkuler MR.
5. Chest Harness, digunakan unhik mengikatkan sit harness dengan dada.
6. Cows tail, dibuat dengan tali dinamik yang disimpul dengan
salah satunya tali lebih pendek. Tali yang pendek digunakan sebagai
pengaman/tambatan pengaman. Tali yang panjang digunakan untuk menghubungkan
Hand ascender dengan tubuh. Dikedua ujung cowstail tersebut dipasang 2
karabiner delta non screw.
7. Foot loop, digunakan untuk pijakan kaki dan
dihubungkan dengan ascender. Ada beberapa macam bentuk foot loop yang biasa
digunakan.
B. TEAM EQUIPMENT (peralatan tim), terdiri dari :
a. Tali.
Tali yang digunakan harus
benar-benar mempunyai kwalitas yang balk dan memerlukan perawatan yang baik
pula. Jenis tali Tali di bagi menjadi :
Ø Hawsterlait Jenis ini
tidak dipakai dalam penelusuran gua vertical. Berbentuk Iilitan dari bahan
nylon.
Ø Kernmantel Disebut jenis
kernmantel karena mempunyai dua bagian yaitu bagian kern (bagian dalam/ inti),
dan mantel (bagian luar/ pembungkusnya). Untuk vertical caving digunakan jenis
static rope. kekuatan tali yang digunakan biasanya harus mengalami uji kekuatan
terlebih dahulu. Tali yang biasa dipakai mempunyai kekuatan standard ba ik yang
telah lulus uji dari UIAA (Union International Associate de Alpinisme) adalah
sesuai dengan diameter tali tersebut yaitu :
Kekuatan Tali = A2 X
22 kg > A=diameter tali (mm) Kekuatan tali ini
akan berkurang karena penggunaan simpul, basah, dan pemasangan lintasan yang
salah.
b. Ladders
Ladders atau tangga tali biasanya
terbuat dari kawat baja atau dari tali dengan diameter tertentu (lebih kecil
dari diameter tali yang digunakan untuk vertical caving). Ladders sangat
efektif untuk digunakan pada pitch pendek, dengan bentuk lintasan overhang.
c. Tali Pita
(Webbing)
Berbentuk tabung ataupun pipih
(plate), sangat berguna untuk pemasangan tambatan alam, deviasi, maupun bentuk
tambatan lainnya. Lebar webbing yang dianjurkan untuk digunakan lebih besar
atau sama dengan 30 mm. Ukuran 25 mm jangan sekali-kali digunakan. Dengan
simpul tertentu kedua ujung webbing ini disambungkan untuk kemudian dijadikan
penambat.
d. Padding
Padding adalah pelindung tali
dari gesekan. Biasanya dibuat bahan kaltun terpal yang radial. yang kuat
menerima gesekan.
e. Carabiner (cincin
kait)
Fungsi alat ini sebagai pengait.
Carabiner mempunyai beberapa macam bentuk sesuai dengan kegunaan dan fungsinya.
Tiap produk carabiner yang ada telah mengalami uji kekuatan dari pabriknya
untuk tarikan vertical maupun horisontal. Berdasarkan pengamannya carabiner
dibagi menjadi dua :
Ø Carabiner Screw Gate : Jenis
ini mempunyai pengunci pada pintu atau gerbangnya.
Ø Carabiner Non Screw Gate: Jenis
ini tidak mempunyai pengunci pada pintu atau gerbangnya
berdasarkan bentuknya carabiner dibagi menjadi:
berdasarkan bentuknya carabiner dibagi menjadi:
v Oval Carabiner, Jenis ini
dirancang jika mendapat beban maka kedua sisinya (sisi utuh, maupun sisi pintu)
mendapat beban yang sama.
v Delta Carabiner, Jenis ini
dirancang jika mendapat beban maka kedua sisinya (sisi utuh, maupun sisi pintu)
mendapat beban yang berbeda. Sisi utuh mendapat beban Iebih besar da ri pada
sisi pintu.
v D Carabiner, Jenis ini
dirancang jika mendapat beban maka kedua sisinya (sisi utuh, maupun sisi pintu)
mendapat beban yang berbeda. Sisi utuh mendapat beban Iebih besar dari pada
sisi pintu.
v A Carabiner, Jenis ini
dirancang jika mendapat beban maka kedua sisinya (sisi utuh, maupun sisi pintu)
mendapat beban yang berbeda. Sisi utuh mendapat beban lebih besar dari pada
sisi pintu.
v Hart Carabiner, Jenis ini
dirancang jika mendapat beban maka kedua sisinya (sisi utuh, maupun sisi pintu)
mendapat beban yang sama.
f. Pengaman Sisip
Pengaman Sisip adalah peralalan
tambahan untuk membuat tambatan. Penggunaan pengaman sisip sangat tergantung
pada bentuk bawaan batuannya. Pemasangan yang bagus dan tepat sangat menentukan
kekuatannya, tetapi perlu diperhatikan pada waktu akan dilewati jangan sampai
terangkat kearah luar. Pengaman sisip yang sering digunakan adalah:
1. Chock Stopper, Jenis ini berbentuk piramida tumpul. Bisa digunakan
untuk celah vertical maupun horisontal.
2. Hexentrik, Bisa digunakan untuk celah vertical maupun horisontal.
3. Friend, Jenis ini digunakatn untuk dibebani secara vertical.
4. Chock Stone, Jenis ini bekerja seperti pengaman sisip lainnya. Bisa
terpasang dengan sendirinya ( batu yang terjatuh lalu terjepit pada celah),
maupun sengaja dipasang.
5. Jammed Knot, Tehnik yang memasang pengaman sisip dengan menggunakan
simpul pada webbing.
Pengamanan atau pemasangan
pengaman sisip harus selalu dilatih untuk mengetahui / mendapatkan instink
pemasangan yang benar dan aman, mengetahui bentuk berbagai bentuk celah yang
disesuaikan dengan bentuk pengaman sisip yang digunakan.
Pengaman sisip yang talinya
menggunakan nylon harus Iebih mendapat perhatian, karena lebih tidak tahan jika
mendaluucur gesekan dibandingkan dengan yang mengggunakan kawat baja.
g. Paku Pitton
Adalah salah satu bentuk pengaman
tambahan yang berbentuk seperti palm, yang ditanamkan pada celah vertical
maupun horisontal. Piton akan sangat berguna pada beberpa jenis batuan, dart
dengan pengalaman yang cukup untuk penelusuran gua vertical.
Penempatan pitton harus dengan
cermat dan hati-hati, penempatan yang baik adalah te.gak lurus dengan bidangnya
pemilihan jenis pitton harus sesuai dengan bentuk celahnya (vertical/
horisontal). Pitton dipasang dengan dipukul menggunakan hammer speleo, bunyi
benturan pada saat dipukul antara pitton dengan batuannnya bisa dipakai untuk
menentukan kekuatan pemasangan pitton tersebut.
h. Bolts
Pada penelusuran gua vertical
jika kita tidak bisa menemukan natural anchor, maupun pemasangan pengaman sisip
lainnya, maka satu- satunya pilihan adalah pemasangan bolts (bor tebing).
Dengan bolts maka penelusur gua bisa menempatkan titik tambatan di tempat yang
diinginkan.
Ukuran yang digunakan biasanya
disesuaikan dengan jenis batuan yang akan dibor maupun beban yang akan
diterima, ukuran standard yang biasa digunakan adalah 3 mm.
i. Hanger
Peralatan ini adalah pasangan
dari bolts. Hanger ini digunakan untuk menambatkan tali. Bentuk-bentuk yang ada
disesuaikan dengan medan yang ada Macam hanger yang ada :
Ø Plate Hanger
Jenis ini digunakan untuk dinding
yang tidak over hang, carabiner yang digunakan adalah carabiner oval, sisi
carabiner harus selalu menempel dinding.
Ø Twist Hanger
Jenis ini digunakan untuk dinding
over hang maupun untuk roof, carabiner yang digunakan bisa carabiner oval
maupun carabiner delta
Ø Ring Hanger
Jenis ini digunakan untuk untuk
dinding over hang maupun dinding lurus. Carabiner yang digunakan bisa carabiner
oval maupun carabiner delta, juga bisa tanpa catabiner.
Ø CIown Hanger
j. Driver
Digunakan untuk mengebor
dinding/tebing
k. Hammer
Digunakan untuk mengetes batuan
yang akan digunakan untuk anchor, maupun untuk mengebor tebing.
l. Tackle Bag
Tas khusus untuk penelusuran gua,
terbuat dari bahan terpal yang tahan gesekan.
m. Pulley
Berbentuk kerekan, yang prinsip
kerjanya untuk memperingan penarikan beban. Biasanya digunakan untuk rescue.
n. Alat Bantu
Ø. Roll module
Ø. Bombement Deviatur
4 komentar:
Oke min, lengkap banget infonya soal caving. Gue juga suka banget liat soal caving nih seru banget kegiatannya
Mumpung kita tinggal di negeri yg punya banyak goa alami, masukin nih olahraga caving dalam list adventure lo!
ga tau kenapa, ketika caving bawaan saya maunya mengeksplor jauh lebih dalam sedalam-dalamnya
hmmmm. ane baru ngerti apa itu caving
Posting Komentar