Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan di bawah
permukaan air, dengan atau tanpa menggunakan peralatan, untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Menyelam, sebagai suatu profesi, sudah dikenal lebih dari 5000 tahun lalu. Penyelam
zaman dulu mungkin tidak bisa mencapai kedalaman lebih dari 100 feet. Biasanya
kegiatan ini dilakukan untuk mengambil kerang dan mutiara. Dalam sejarah
Yunani, Herodotus menceritakan seorang penyelam bernama Scyllis yang
dipekerjakan Raja Persia Xerxes untuk mengambil harta karun yang tenggelam pada
abad ke 5 SM.
Sejak jaman dulu, penyelam juga dipergunakan untuk
militer, seperti menenggelamkan kapal musuh, memotong jangkar, dan melubangi
kapal dari bawah. Alexander ¡°The Great¡± mengirimkan penyelam untuk
meruntuhkan pelabuhan di kota Tyra (Libanon) yang kemudian dikuasai tahun 332
SM.
Para penyelam jaman dulu juga dipergunakan untuk menyelamatkan barang yang
tenggelam. Pada abad pertama SM, khususnya di Mediterania barat, para penyelam
sudah terorganisir dan pembayarannya sudah diatur hukum. Pembayarannya
tergantung kedalaman air yang diselami. Jika kedalamannya 24 feet maka penyelam
dibayar ¨รถ barang yang diselamatkan. Kedalaman 12 feet maka diberikan 1/3,
dalam kedalaman 3 feet maka diberikan 1/10.
Pipa udara
Penyelam jaman dulu hanya memikirkan bahwa panjangnya pipa udara adalah
sangat penting dalam penyelaman. Banyak design yang memakai pipa panjang yang
fleksibel dengan bagian atas mengapung. Tentunya hal ini tidak akan bekerja
dengan baik pada kedalaman 3 feet, karena akan menyebabkan penyelam kekurangan
oksigen dan akan tenggelam. Tekanan air juga meningkat sehingga menekan pipa
dan dada.
Hal ini menyebabkan design alat selam yang menggunakan pipa udara tidak
praktis dan sukar dilakukan.
Breathing Bag
Lukisan Asyiria pada abad 9 SM menggambarkan seorang penyelam menggunakan
tanki udara terbuat dari kulit. Namun penafsiran lain menjelaskan bahwa itu
adalah perenang yang menggunakan tanki udara untuk mengapung di air.
Diving Bell
Sekitar tahun 1500-1800 lonceng selam telah berkembang, sehingga penyelam
dapat menyelam dalam hitungan jam. Lonceng selam adalah peralatan berbentuk bel
dimana dasarnya terbuka di dalam laut.
Lonceng selam pertama sangat besar sehingga penyelam dapat menyelam dalam
beberapa jam. pada perkembangan lanjut, lonceng selam ini terhubungkan dengan
kabel dari permukaan. Lonceng ini tidak dapat bermanuver dengan baik. Penyelam
dapat tetap didalam atau keluar lonceng sebentar sambil menahan napas.
Lonceng selam pertama dibuat tahun 1513. Pada tahun 1680, petualang bernama
William Philip berhasil mengangkat harta tenggelam sebanyak $200.000 dengan
metode ini.
Pada tahun 1690, seorang ahli astronomi Inggris, Edmund Halley mengembangkan
lonceng selam, dengan menenggelamkan tong dengan pemberat. Bersama 4 temannya
ia dapat bertahan 1 1/2 jam dalam kedalaman 60 feet di sungai Thomas. 26 tahun
kemudian, dengan mengembangkan peralatannya menjadi lebih baik ia dapat
bertahan 4 jam dalam kedalaman 66 feet.
Diving Suit
Pada tahun 1715, seorang Inggris bernama John
Lethbridge mengembangkan baju selam. Pertama kali ia menciptakan sebuah tong
dari kayu yang dilapisi kulit, juga dilengkapi dengan kaca di bagian depan, dan
lubang untuk lengan. Dengan menggunakan peralatan ini penyelam bisa melakukan
tugasnya. Peralatan ini diturunkan dari kapal ke dalam air. Baju selam ini
cukup berhasil, karena kedalaman normal operasinya 60 feet dan selama 34 menit.
Tapi kelemahannya hampir sama dengan lonceng selam, yaitu terbatasnya suplai
udara.
Pada tahun 1823 John dan Charles Deane, mempatenkan
pakaian pemadam kebakaran. Dengan pakaian tersebut, pemadam kebakaran dapat
masuk ke dalam bangunan yang terbakar. Pada tahun 1828, pakaian tersebut dipatenkan
untuk selam, dimana terdiri dari pakaian yang dapat menahan dingin, helm, dan
hose yang menghubungkan dengan permukaan. Suplai udara berasal dari permukaan
dan dikeluarkan lewat bagian bawah helm, sehingga jika posisi helm terbalik
maka akan cepat terisi air. Akhirnya oleh Augustus Siebe, helm ini dilengkapi
dengan seal di bagian leher dan katup kuras.
Beberapa penemu bekerja sama untuk membuat pakaian
selam yang dilengkapi dengan senjata. Pakaian ini dapat mengatur tekanan
sehingga tekanan udara yang dihirup sama dengan tekanan udara permukaan.
Pakaian selam ini merupakan pengembangan dari pakaian John Lethbridge.
Penggunaan pakaian ini dipertanyakan, karena bentuknya agak kaku untuk
melakukan tugas. Pada tahun 1930 kedalaman yang dicapai 700 feet, tetapi dengan
pengembangan sekarang sudah mencapai 2000 feet air asin (fsw).
Caissons
Pada saat yang sama dalam pengembangan pakaian selam,
para penemu bekerja keras untuk mengembangkan lonceng selam dengan meningkatkan
ukuran dan menambah kapasitas pompa udara sehingga dapat menjaga tekanan udara
dan mengeluarkan air di dalam lonceng.
Perkembangan pompa udara yang cepat menambah ukuran ruang yang cukup luas
sehingga beberapa pekerja dapat bekerja dibawah air. Hal ini bermanfaat
terutama dalam pembangunan kaki jembatan atau terowongan. Ruangan yang
diciptakan disebut caissons, dalam bahasa Prancis berarti kotak besar.
Caisson didesain sehingga penyelam dapat mudah mencapai permukaan. Dengan
mengggunakan sistem kunci, tekanan di dalam caisson dapat diatur saat penyelam
masuk dan keluar. Pada akhirnya caisson berkembang cepat.
Tapi dengan pemakaian caisson ini banyak pekerja mengalami penyakit
dekompressi, sehingga penyakit dekompresi disebut juga penyakit caisson.
SCUBA (Self Contained Breathing Apparatus)
Peralatan selam yang dikembangkan John Deane, Agustus
Siebe memang memberikan penyelam waktu yang lama dalam air, tetapi mobilitas
sangat kurang. Para penemu mencari metode lain tanpa menurunkan tingkat bahaya.
Solusi terbaik adalah menyediakan suatu alat suplai udara yang dapat dibawa.
Pada awalnya tidak berhasil karena terbatasnya kapasitas pompa udara untuk
menyimpan udara dalam tekanan tinggi. Setelah hal ini dapat diatasi, maka udara
dapat disimpan dalam suatu tempat tabung dalam tekanan tinggi sehingga
menyediakan suplai udara yang cukup lama.
Scuba berkembang dengan cepat sehingga berkembang menjadi 3 macam tipe
dasar:
- Open
Circuit Scuba (dimana seluruh udara buang langsung dikeluarkan ke
lingkungan sekitarnya). Regulatornya dikembangkan oleh Benoist Rouquayrol,
sedangkan sistemnya dikembangkan oleh Jacques-Yves Cousteau dan Emile
Gagnan.
- Closed
Circuit Scuba (dimana seluruh udara buang dimasukkan lagi ke sistem
sehingga dapat di daur ulang). Henry A. Fleuss mengembangkan sistem ini pada
tahun 1876 dan 1878, Fleuss kemudian berhasil menguji peralatannya pada
tahun 1879 dalam tanki air hampir selama 1 jam.
- Semiclosed
Circuit Scuba (kombinasi dari keduanya).
Tipe Penyelaman
Kegiatan menyelam dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis tergantung antara lain kepada, kedalaman, tujuan dan jenis peralatan yang
digunakan.
Jika kedalaman yang dijadikan tolok ukur, penyelaman dapat dibedakan
menjadi:
- Penyelaman
dangkal.Yaitu penyelaman dengan kedalaman maksimum 10 m
- Penyelaman
sedang.Yaitu penyelaman dengan kedalaman < 10 m s/d 30 m
- Penyelaman
dalam.Penyelaman dengan kedalaman > 30 m.
Jika didasarkan kepada tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan itu,
penyelaman bisa dibedakan menjadi :
Penyelaman untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, antara lain:
- Tactical
(Combat) diving yaitu penyelaman untuk tugas-tugas tempur
- Submarine
Rescue, penyelamatan kapal selam
- Search
& Rescue (SAR)
- Inspection
& Repair (inspeksi dan perbaikan)
- Ship
Salvage
Penyelaman-penyelaman jenis ini pada umumnya dilaksanakan oleh para
penyelam Angkatan Bersenjata.
- Penyelaman
komersial.Yaitu penyelaman professional antara lain untuk kepentingan
konstruksi dibawah permukaan air, penambangan lepas pantai (Off shore
drilling), salvage, dll.
- Penyelaman
Ilmiah (Scientific Diving). Penyelaman yang dilakukan untuk
kepentingan ilmiah, antara lain : penelitian biologi, geologi, arkeologi
dan kelautan pada umumnya.
- Penyelaman
Olah Raga (Sport Diving). Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan
mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatan dan kebugaran jiwa dan
raga.
Untuk mengerti lebih jelas tipe-tipe penyelaman, maka disarankan lebih baik
membaca dulu fisika penyelaman, dan aspek medisnya.
Ada lima tipe umum selam sesuai metode, yaitu:
Breatholding atau Free Diving
Disebut juga skin diving atau snorkeling, merupakan
penyelaman yang paling mudah dan paling tua. Tidak menggunakan suplai udara,
sehingga waktu menyelam tergantung lamanya penyelam dapat menahan napas.
Umumnya penyelam menggunakan masker untuk melihat dalam air, fin untuk
mengayuh, dan snorkel untuk bernapas ketika berenang dengan muka menghadap ke
bawah air. Lebih baik lagi menggunakan baju wet suit, selain menghindari
hipotermi, juga dapat menambah daya apung.
Scuba diving
Menggunakan tabung dan regulator tekanan. Penyelam
biasanya menggunakan tabung selam yang berisi 72 atau 90 cubic feet (cuft)
dengan tekanan 2200 atau 3300 pound per square inch gauge (PSIG). Seperti
snorkeling, penyelam menggunakan masker, fin, snorkel, pemberat, BC, jam selam,
dan depth gauge. Untuk menghindari hipotermia, penyelam menggunakan wet suit.
Jika suhu air < 10 OC, biasanya menggunakan dry suit. Selain peralatan
dasar, peralatan tambahan juga diperlukan untuk keamanan, navigasi, dan
komunikasi.
Surface Supplied or Tethered diving
Penyelaman ini memerlukan suplai udara dari permukaan
secara terus menerus biasanya untuk tujuan militer atau komersial.
Saturation diving
Konsep penyelaman ini adalah bahwa dalam 24 jam pada
kedalaman tertentu, jaringan tubuh telah menyeimbangkan tekanan sehingga waktu
dan profil dekompresi tetap sama walaupun penyelam berhari-hari dalam
air.
Sebelum melakukan penyelaman, biasanya penyelam akan tinggal di dalam ruang
yang bertekanan sama dengan kedalaman, setelah itu diangkut kedalam kapsul atau
lonceng selam ke kedalaman yang diinginkan.
One Atmosphere diving
Pada penyelaman ini, tekanan udara yang digirup
penyelam diatur supaya sama dengan permukaan laut (1 ATM). Leonardo Da Vinci
telah mendesain gambaran yang sama dengan model modern (lihat Armored Diving
Suit), tetapi baru direalisasikan pada abad 20.
Rebreather diving
Konsepnya yaitu dengan mensirkulasikan kembali udara
yang telah dibuang penyelam, dengan membuang karbondioksida, dan menambah
oksigen sebelum masuk ke dalam tubuh penyelam kembali. Dengan adanya konsep
ini, menyelam akan lebih dalam dan lebih lama, dan gelembung udara tidak ada
yang mungkin mengganggu pandangan. Tetapi peralatan selam ini sangat berbahaya
jika tidak digunakan dan dipelihara dengan baik.
Mixed Gas diving
Pada penyelaman ini tidak menggunakan udara bebas,
tetapi menggunakan udara dengan komposisi tertentu. Udara dengan komposisi yang
diatur ini dapat dipergunakan dalam berabagai tipe selam lain.
Ada tiga macam campuran udara yang dipakai dalam penyelaman:
Enhanced Nitrox (I,II)
Nitrox adalah campuran gas yang terdiri dari oksigen
dan nitrogen. Yang sering digunakan ada dua, yaitu Nitrox 1 (32 % oksigen, 68 %
nitrogen) dan Nitrox II (36 % oksigen, 64 %). Hanya Nitrox I yang boleh
digunakan dalam penyelaman olahraga.
Sebenarnya kata Nitrox berarti campuran gas dengan komposisi oksigen <
21 %. Biasanya dipergunakan dalam selam, dan penyelaman saturasi, dimana efek
samping keracunan oksigen dapat dihindarai. Secara teknis, jika kadar oksigen
> 20 % maka disebut "enrich air nitrox" (EAN) atau "oxygen
enrich air" (OEA). Tapi dalam prakteknya istilah EAN dan Nitrox sering
tertukar.
Dengan adanya EAN maka kemungkinan terjadinya penyakit dekompressi menjadi
berkurang, namun efek samping keracunan oksigen akan lebih besar. Untuk
penyelaman rekreasi, penggunaannya masih dalam perdebatan.
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan EAN pada kedalaman 50-130 fsw:
Keuntungan:
- Menurunkan
risiko penyakit dekompresi.
- Menurunkan
kejadian keracunan nitrogen.
- Mengurangi
waktu nitrogen sisa (residual nitrogen).
- Waktu
surface interval lebih pendek.
- Mengurangi
waktu dekompresi jika bottom time maksimum terlewati.
- Mengurangi
waktu survace interval antara menyelam dan terbang.
Kerugian:
- Memerlukan
pelatihan khusus.
- Menggunakan
peralatan khusus Nitrox.
- Meningkatkan
oksidasi tabung scuba menjadi cepat berkarat.
- Mempercepat
kerusakan peralatan.
- Meningkatkan
risiko kebakaran.
- Risiko
keracunan oksigen lebih besar.
Heliox
Selain nitrox, yang sering digunakan adalah heliox, yaitu
campuran helium dan oksigen. Helium merupakan gas inert, yang menggantikan
nitrogen. Penggunaannya menghilangkan efek keracunan oksigen dan menurunkan
keracunan oksigen. Heliox disarankan dalam penyelaman > 130 fsw. Heliox
sangat mahal.
Trimix
Trimix adalah campuran gas helium, nitrogen dan
oksigen. Komposisinya tergantung dari profil waktu selam yang dipakai. Angkatan
Laut AS menggunakan pada kedalaman > 190 fsw, dan selalu digunakan pada
kedalaman ekstrim > 600 fsw.
Yang digunakan dalam penyelaman rekreasi adalah jenis helitrox yaitu trimix
yang diperkaya oksigen. Campuran yang sering digunakan adalah TX 26/17 (26 %
oksigen, 17 % helium, dan 57 % nitrogen). Beberapa kematian penyelam olahraga
berkaitan dengan penggunaan heliox, sehingga penggunaan trimix helitrox untuk
penyelaman rekreasi masih diperdebatkan.
Sumber:USN Diving Manual 6th
Peralatan Selam
Oleh karena perbedaan lingkungan, seorang penyelam
akan berhadapan dengan lingkungan yang baru yaitu air. Untuk itu diperlukan
penyesuaian terhadap cairan, sehingga dibutuhkan suatu jenis peralatan sesuai
dengan penggunaannya. Dengan demikian terciptalah berbagai peralatan untuk
dapat menyesuaikan lingkungan cair tersebut. Peralatan selam terbagi dua,
peralatan dasar selam dan peralatan tambahan.
Peralatan Dasar Selam
1. Masker
2. Snorkel
3. Fins & Boots
4. Rompi Apung
5. Pakaian Selam/Wet Suit
6. Sabuk Pemberat/Weight Belt
7. Pisau Selam
8. Sarung Tangan
9. Tas Selam/Gear Bag
Peralatan Tambahan
1. Peralatan Scuba
2. Pengukur Kedalaman (Depth Gauge)
3. Kompas
4. Jam Selam
5. Cairan Antifog
Masker
Penggunaan
Penglihatan di dalam air sangat buruk, maka diperlukan alat yaitu masker.
Alat tersebut memberikan rongga udara antara mata dan air, sehingga penglihatan
akan lebih jelas dan dapat melindungi terhadap iritasi air pada mata.
Sewaktu menyelam, masker akan mendapat tekanan hidrostatis. Oleh karena
itu, pemakaian masker tidak boleh terlalu ketat dan selalu mengadakan
equalisasi (penyesuaian tekanan) dengan menghembuskan udara ke dalam masker
melalui hidung, maka hidung harus diikutsertakan ke dalam masker. Dengan alasan
inilah kenapa goggle (kacamata renang) tidak dapat digunakan untuk menyelam.
Masker mempunyai kelemahan sebagai akibat dari kombinasi sudut bias dan
indeks bias antara air, kaca, dan udara yang menyebabkan benda-benda akan
terlihat ¡¾2 kali lebih besar dan ¡¾1/2 kali lebih dekat.
Untuk mendapatkan masker yang baik dan sesuai dengan kegunaannya, perlu
memperhatikan ciri-ciri masker sebagai berikut:
1. Safety tempered glass
2. Frame terbuat dari bahan anti karat
3. Double seal/skirt yang lentur untuk wajah
4. Nose pocket/kantung hidung
5. Ikat kepala/strap dilengkapai dengan buckle
6. Katup Kuras
Jenis-Jenis Masker
Ditinjau dari bahan:
1. Neoprene
2. Silicon
Ditinjau dari kaca:
1. Single
2. Double
3. Triple
Pemilihan Masker
Cara memilih masker yang baik sesuai dengan muka adalah dengan cara
memasang pada muka tanpa menggunakan strapnya, hisap udara didalamnya dengan
hidung sedikit mungkin kemudian tahan napas, jika masker tersebut tertahan pada
muka, maka masker tersebut cocok untuk dipakai. Pilihlah masker yang kacanya
tempered, volumenya kecil, medan penglihatan luas, hindari masker yang ada
katup buangnya.
Perawatan Masker
Setelah dipakai menyelam bilaslah dengan air tawar yang bersih kemudian
keringkan (hindari terkena panas langsung). Setelah kering berikan talk
(bedak), lalu simpan di tempat yang sejuk. Jangan sampai tertekan waktu
menyimpannya.
Snorkel
Penggunaan
Snorkel adalah sebuah pipa yang dipergunakan untuk bernapas bagi penyelam
di permukaan air, berguna untuk skin diving sewaktu beristirahat di permukaan.
Melalui snorkel seorang penyelam dapat mudah bernapas tanpa harus menegakkan
kepala keluar dari air saat berada di permukaan, sehingga dapat bebas mengamati
keadaan bawah air. Panjang pipa ¡¾ 30 cm, apabila lebih maka akan bertambah
besar volume ruang udara mati (dead air space) yang dapat mengurangi udara baru
yang masuk ke dalam paru-paru.
Snorkel biasanya digantungkan di sebelah kiri masker pada penyelaman, namun
dapat juga di depan atau sebelah kanan, tergantung tipe snorkel.
Teknik napas melalui snorkel dengan menghembuskan udara terlebih dahulu,
kemudian membuang napas, hal ini untuk menghindari adanya air yang masuk
melalui ujung pipa yang terbuka.
Untuk mengetahui ujung pipa snorkel berada diatas permukaan, dapat di cek
dengan dipegang oleh tangan kiri. Untuk mengetahui ujung pipa sudah masuk ke
dalam air biasanya akan terdengar air masuk ke pipa snorkel pada telinga
sebelah kiri atau kanan.
Jenis Snorkel
Ditinjau dari bahan:
1. Neoprene
2. Silicon
Ditinjau dari bentuk:
1. J-Shaped
2. L-Shaped
3. Type countour
4. Flexible Hose
Pemilihan Snorkel
Carilah snorkel yang bagian dalamnya licin, untuk mempermudah meniup
sehingga tidak ada sisa air yang tertinggal. Pilih moutpiece yang cocok dan
nyaman dimulut. Panjang antara 12 s/d 14 inci.
Perawatan Snorkel
Sehabis dipakai menyelam, bilas dengan air tawar yang bersih kemudian
keringkan dan diberi talk (bedak) dan disimpan di tempat yang sejuk.
Fins
Penggunaan
Fins digunakan untuk menambah daya kayuh penyelam sehingga menambah laju
pergerakan dalam air, bukan untuk kecepatan. Teknik pemakaian ayunan kaki
perlahan namun kuat serta santai.
Fin yang diindonesiakan dengan istilah "sirip selam" atau
"kaki katak" diciptakan untuk memberi kekuatan pada kaki dan
merupakan piranti penggerak. Fins bukan dibuat demi menambah kecepatan berenang
namun menambah daya kayuh. Dengan bantuan fins kemampuan renang kita bertambah
10 kali lebih besar dibanding tanpa menggunakan fins.
Tipe
a. Full Foot Style
b. Open Hill Style
c. Rocket/jet Fins
d. Open Tournamen Fins
Jenis Fins
Ditinjau dari bahan
a. Neoprene
b. Silicon
Pemilihan Fins
Pilihlah fins yang sesuai dengan ukuran kaki, jangan terlalu ketat dan
sempit, sesuaikan tipe fins dengan keadaan dan keperluan:
Jenis Full Foot Style /Foot Pocket
Cocok untuk kegiatan skin diving atau fins swimming, biasanya lebih
fleksible, dengan letak lempeng lebih menyudut, yang menyebabkan kaki tidak
mudah lelah. Ukuran besar-kecil merupakan hal yang lebih menentukan; lebih
repot untuk dikenakan maupun mencopotnya untuk kegiatan scuba diving.
Jenis Open Heel
Cocok untuk kegiatan scuba diving, biasanya berlempeng lurus, semi kaku
dengan lempengan lebih panjang. Jenis ini memberikan kekuatan lebih besar,
namun membutuhkan waktu penyesuaian bagi otot-otot kaki. Open heel fins
mempunyai kelebihan dalam hal kemudahan waktu mengenakan dan melepasnya.
Adjustable Open Heel
Jenis ini paling cocok/sesuai untuk scuba diving di perairan karena dibuat
mempunyai kantong yang cukup besar untuk kaki kaki yang memakai boots (semacam
kaos kaki terbuat dari karet), mempunyai lempengan yang lebih lebar untuk
menghasilkan tenaga besar dan biasanya terdapat lobang-lobang alur air di
bagian atas lempengan tersebut. Lobang alur air ini mengurangi kelelahan kaki
yang disebabkan oleh daerah negatif pada lempengan.
Perawatan Fins
Sama halnya dengan Masker dan Snorkel, selesai digunakan bersihkan dengan
air tawar yang bersih, keringkan dan beri talk (bedak).
Boots
Penggunaan
Boots merupakan sepatu boot yang dipakai pada saat penyelaman. Hal ini
berguna menghindari cedera kaki sewaktu menyentuh dasar laut, karang,
benda-benda keras seperti besi dll juga perlindungan terhadap kejang kaki
disebabkan kedinginan dan kemungkinan kaki lecet. Boots dari karet busa dengan
sol keras adalah jenis perlengkapan pelindung kaki yang umum dipakai penyelam,
kaos kaki yang umum dipakai penyelam, kaos kaki tebalpun dapat digunakan
sebagai pencegah lecet sewaktu latihan. Pemakaian boot juga dapat mengurangi
cedera karena duri pari stingray walaupun tidak bisa mencegah tembusan
durinya.
Pemakaiannya disatukan dengan fins. Boot dipakai dahulu, lalu kemudian
memakai fins.
Pemilihan Boots
Sesuaikanlah dengan ukuran fins yang akan dipakai. Pilihlah boots yang
mempunyai komposisi kuat yang dapat melindungi kaki, sehingga cedera dapat
minimal. Semakin tebal boots, maka semakin baik. Sebaiknya pilihlah boot yang
tidak terlalu ketat sehingga dapat memudahkan peredaran darah. Untuk
menghindari selip pada penggunaan boots gunakan bedak sebelum memakaiya.
Perawatan Boots
Setelah dipakai, boots dicuci dengan air tawar dan kemudian keringkan.
Rompi Apung
Penggunaan
Peralatan ini biasanya dipegunakan untuk keadaan darurat namun di dalam
kegiatan penyelaman dipergunakan untuk:
a. Terapung di permukaan air sambil berenang.
b. Istirahat di permukaan air.
c. Penyelamatan diri sendiri dan orang lain.
d. Netralisasi keterapungan dalam setiap kedalaman.
Jenis Rompi Apung
a. Life Vest/ Standard Safety Vest.
b. Bouyancy Compensator (BC)
Pemilihan Rompi Apung
Pilihlah sesuai dengan keperluannya dan cocok dengan ukuran badan, yang
umum dipakai sekarang dari jenis BC (Bouyancy Compensator).
Perawatan Rompi Apung
Setelah menyelam, rompi mungkin kemasukan air, untuk itu tiuplah rompi
apung kemudian balikkan ke arah bawah untuk mengeluarkan air melalu pipa
peniup. Bilas dengan air tawar yang bersih di bagian luar, dan bilas dengan air
hangat pada bagian dalamnya. Keringkan dengan diangin-anginkan, simpan dalam
keadaan berisi udara.
Pakaian Selam
Penggunaan
Memperlambat kehilangan panas tubuh karena adanya air hangat antara pakaian
selam dan kulit serta melindungi tubuh dari goresan karang maupun sengatan
kehidupan laut.
Jenis Pakaian Selam
a. Wet suit :bagian baju dapat basah oleh air, tapi menghalangi sirkulasi
air yang ada antara pakaian selam dan kulit.
b. Dry suit :terbuat dari bahan karet dan mempunyai ruang udara antara
pakaian selam luar dan dalam yang berfungsi sebagai insulator.
Pemilihan Pakaian Selam
Pilihlah pakaian selam sesuai dengan ukuran tubuh dan kebutuhan saat
penyelaman. Di daerah yang dingin sebaiknya memakai jenis dry suit, karena
dapat membuat badan penyelam tetap hangat.
Pakaian pelindung penyelam yang kini umum dipakai adalah FOAM NEOPRENE WET
SUIT, terbuat dari karet neoprene yang mempunyai gelembung-gelembung busa
berudara. Bahan ini tidak menyerap air dan dibuat dalam berbagai ukuran
ketebalan bahan.
Perawatan Pakaian Selam
Untuk wetsuit, jagalah kelenturan dengan tidak menyikat baju sewaktu
mencuci, cukup direndam dengan deterjen. Keringkan dengan tidak terkena sinar
matahari langsung.
Sabuk Pemberat
Penggunaan
Tubuh manusia akan mendapat daya apung ke atas di dalam air sebesar ¡¾ 6
pound atau lebih. Wet suit yang terbuat dari neoprene akan menambah daya apung
lebih besar 5 sd 25 pound, maka seorang penyelam untuk dapat dengan mudah masuk
ke dalam air membutuhkan pemberat.
Jenis Sabuk Pemberat
a. Weight Belt : Sabuk yang diberi pemberat timah diatur sesuai kebutuhan.
b. Weight Pack : Jarang digunakan karena tidak dapat dilepas bila terjadi
keadaan darurat
Pemilihan Sabuk Pemberat
Yang paling mudah umumnya memakai weight belt. Jika memakai wet suit
setebal 3/16 inch biasanya membutuhkan timah seberat 10 % dari berat tubuh.
Weight belt harus dilengkapi dengan QUICK RELEASE BUCKLE yaitu suatu gesper
pengancing yang dapat dilepas secara cepat. Cara pemakaian weight belt dipasang
paling terakhir dan paling pertama dilepas, jika dalam keadaan darurat.
Pisau Selam
Merupakan alat serbaguna, dipergunakan untuk menolong, menggali, juga
sebagai alat pengukur. Terbuat dari logam antikarat, bergerigi pada matanya dan
yang lain dapat berguna memotong tali di dalam air. Di pasang pada betis
sebelah dalam untuk menghindari tersangkut pada rumput dan sebagainya. Tulisan
SS.320 atau SS.420 berarti SS.320 mengandung carbon lebih sedikit dibandingkan
SS.420.
Sarung Tangan
Peralatan ini merupakan tambahan pakaian selam. Berguna untuk melindungi
anggota tubuh yaitu bagian dari tangan dari goresan tangan dan
sebagainya.
Tangan penyelam akan menjadi lembut jika terendam dalam air dan apabila
tergores sangat sulit untuk menghentikan pendarahan.
Tas Selam/Gear Bag
Tas Selam (Gear Bag), untuk menyimpan piranti selam agar tidak
tercecer, serta melindungi peralatan dari panas matahari.
Gunakan tas yang besar yang bisa mengangkut peralatan selam selama di
perjalanan maupun di boat. Tas ini harus kuat dan tahan air karena kondisi
medan penyelaman biasanya jauh dan basah. Pilhlah tas selam yang bisa memuat
fin, snorkel, masker, serta Bouyancy Compensator. Gunakan pembukaan menggunakan
tipe metal, hindari penggunaan tas dengan resleting.
SCUBA
Scuba singkatan dari Self Contained Under Water Breathing Apparatus, yaitu
suatu peralatan selam yang dapat dibawa penyelam kemana saja dengan waktu
tertentu. Scuba mulai dikenal pada tahun 1943, diperkenalkan oleh seorang
perwira Angkatan Laut Perancis yang bernama Jacques Cousteau dan seorang
insinyur yaitu Emile Gagnan. Sistemnya dikenal dengan nama Aqualung. Aqua
artinya air dan Lung adalah paru-paru.
Perlengkapan scuba menurut sistem kerjanya dibagi menjadi 4 sistem:
Sistem Sirkulasi Tertutup
Suatu sistem yang menggunakan zat asam/oksigen murni dilengkapi penyerap
kimia untuk menghalau zat asam arang/CO2 yang keluar dari paru-paru. Unit ini
pada hakekatnya meniupkan kembali O2 membuang udara ke dalam air. Ini merupakan
suatu sistem tertutup sama sekali. Unit ini digunakannya terbatas hingga
kedalaman 33 feet. Penggunaan SCUBA jenis ini dituntut keahlian tertentu karena
sangat berbahaya.
Sistem Sirkulasi Terbuka
Terdiri dari Demand Regulator dan Tabung Udara yang dimampatkan (Compressed
Air Tank) adalah jenis alat scuba yang pada saat ini merupakan alat yang paling
aman dipergunakan. Udara yang dimampatkan disalurkan melalui regulator ke
penyelam, dan udara yang telah dihisap dibuang langsung ke air tanpa
dipergunakan lagi.
Sistem Sirkulasi Semi Tertutup
Dipakai untuk operasi militer dan merupakan kombinasi dari sistem-sistem
sirkuit terbuka dan tertutup. Sistem ini mempunyai kantong udara, kotak
kimiawi, regulator dan tabung udara yang dimampatkan. Sistem ini memungkinkan
penyelam militer untuk bekerja pada kedalaman dan jangka waktu yang lama.
Sistem ini memerlukan pemanasan yang khusus serta membutuhkan peralatan
pendukung yang khusus pula, hingga unit ini jarang dipakai umum.
Sistem Gas-Campuran Sirkulasi Tertutup
Sistem ini sangat rumit, memerlukan pemeliharaan khusus dan cukup mahal.
Unit ini mempunyai kantong pernafasan, kotak kimiawi dan suatu alat elektronis
penyaring oksigen yang dapat mengontrol jumlah O2 pada kedalaman lebih dari
1.000 feet, yang memberikan cukup udara untuk turun dan naik kembali ke
permukaan untuk pekerjaan-pekerjaan ilmiah dalam penggunaannya memerlukan
latihan yang sangat khusus.
Dari keempat sistem yang dibicarakan untuk selam olahraga adalah sistem
terbuka.
Definisi Sistem Terbuka
Sirkulasi terbuka artinya udara yang dikeluarkan penyelam langsung terbuang
keluar. Sistem ini sangat mempermudah yang pengawas yang berada di atas untuk
mengetahui posisi penyelam dengan melihat gelembung udara yang muncul di
permukaan air.
Tabung
Tabung scuba dirancang secara khusus dan ditest untuk dapat menampung udara
bertekanan tinggi. Udara yang diisikan dalam tabung adalah udara biasa yang
disaring bukan oksigen murni, yaitu udara yang biasa dihirup setiap hari.
Udara lebih ringan dibandingkan air, pengaruh tersebut dapat berakibat pada
tabung yang berisi udara. Sebuah tabung yang berisi udara penuh mempunyai daya
apung yang lebih besar dibandingkan pada tabung yang tekanannya sudah
berkurang. Ini dapat terasa bila penyelam scuba yang selesai melakukan
penyelaman akan berkurang daya apungnya karena udara tabung sudah berkurang.
Tabung scuba untuk olahraga selam yang dipergunakan dari bahan terbuat
dari:
- Steel
(baja), macam ukuran: 38;50;71,2 cuft
- Alluminium
alloys, macam ukuran 38;50;71,2;80 dan 100 cuft.
Lapisan luar tabung yang terbuat dari baja lebih baik digalvanisasi untuk
menghindarkan karat, kemudian diberi lapisan vinyl atau diwarnai dengan cat.
Sedangkan untuk tabung yang terbuat dari aluminium tidak membutuhkan
galvanisasi karena adanya oksida aluminium itu sendiri yang merupakan suatu
proteksi.
Untuk lapisan tabung baja agar dijaga kelembaban guna menghindarkan dari
karat. Sedangkan untuk tabung aluminium juga dihindarkan dari kelembaban
walaupun dilapisi dengan aluminium oksida. Lakukan tes visual tiap 1 tahun atau
2 kali untuk tabung yang sering dipakai di laut.
Untuk mengetahui tabung terbuat dari bahan apa, dari pabrik mana, kekuatan
penampungan udara, test hidrostatis terakhir, dll, harus membaca sidik-sidiknya
yang terdapat pada leher tabung
Memilih tabung
Umumnya para penyelam olahraga memilih tabung standar tunggal dengan kapasitas
80 cuft, untuk keamanan belilah tabung yang baru dikeluarkan.
Perawatan
- Jangan
mengisi melebihi tekanan ijin tabung.
- Isi
tabung dengan udara bersih.
- Setelah
penyelaman bilas dengan air tawar yang bersih. Sebuah baskom plastik besar
berisi air kira-kira 2/3 nya sangatlah ideal untuk mencuci semua
alat-alat. Perendaman yang lama akan melepaskan garam yang mengering dan
mengendap daripada hanya penyiraman saja.
- Tutup
lubang agar terhindar dari kotoran.
- Lakukan
pemeriksaan visual tiap 1 tahun sekali /lebih sering terutama tabung yang
sering dipakai di laut. Sesekali sepatu tabung dilepas untuk dibersihkan
dari kotoran atau karat yang terbentuk.
- Lakukan
test hidrostatis tiap 5 tahun sekali pada badan yang berwenang.
- Lindungi
terhadap benturan.
- Jangan
memakai tabung sampai udaranya habis sama sekali.
- Penyimpanan
jangka panjang; isi dengan udara segar, letakkan tabung secara tegak
berisi ¡¾ 500 psi bertumpu pada sepatu tabung (tank boots) pada bagian
bawah tabung.
- Jangan
menyimpan di tempat yang panas karena bisa meningkatkan tekanan tabung.
- Jangan
menghilangkan cat dengan membakar.
Pengisian Tabung
Untuk pengisian tabung tiap penyelam harus bisa melaksanakan pengisian.
Caranya adalah:
- Sambungkan
selang pengisian dengan katup tabung.
- Untuk
membuka kran katup, tunggu sampai tekanan pada kompresor lebih dari
tekanan tabung.
- Tempatkan
tabung pada bak air.
- Pada
saat yang tertentu buka kran pembuangan uap air.
- Dianjurkan
pengisian kurang dari ijin tekanan.
Profil Tabung yang dijual
Tabung Baja 71,2 cuft
Standar tabung baja dengan panjang 21 inchi dan berat ¡¾ 30 Lbs (bila
kosong) serta melayang di air laut. Udara yang dimampatkan ke dalam tabung
tekanan maksimalnya 2250 psi yaitu kira-kira 60 cuft udara bebas yang dapat di
tampung. Bila diisi melampaui 10 % yaitu 2475 psi maka udara bebas yang dapat
ditampung 71,2 cuft, biasa disebut tabung selam standar 71 cuft.
Tabung Aluminium 72 dan 80 cuft, 3000 psi
Panjang kedua tabung ini sama yaitu 26 inchi. Untuk tabung 72 cuft beratnya
30 Lbs netral di air laut sedangkan tabung 80 cuft beratnya 33 Lbs dan garis
tengahnya agak lebar yaitu 7,25 inchi. Kedua tabung ini mempunyai tekanan
maksimal 3000 psi.
Tabung 50 cuft 3000 psi
Tabung ini lebih pendek yaitu panjangnya 19 inchi, pada tekanan 3000 psi
kapasitasnya 50 cuft sedangkan pada tekanan 2475 psi tabung memuat 42 cuft
udara bebas. Berbobot netral dalam keadaan kosong dan berkurang 3,5 Lbs bila
udara penuh.
Tabung Pasangan Ganda atau lebih
Tabung ini biasa dipakai untuk penyelam pekerja, sedangkan untuk
olahragawan tidak memakainya karena terlalu berat, sedangkan pemakaian bisa
lebih lama dibandingkan yang tunggal.
Katup Tabung
Adalah salah satu bagian dari tabung, dipasang pada leher tabung scuba,
bekerja sebagai keran yaitu membuka dan menutup serta sebagai tempat memasang
regulator.
Ada beberapa macam bentuk katub yaitu:
Katup K/Non Reserve
Yaitu katup tabung yang paling sederhana, mempunyai sebuah lubang untuk
masuk dan keluarnya udara. Kran penutup atau pembuka terletak disisinya.
Tabung dengan katup ini mengharuskan penyelam menggunakan alat tambahan
untuk memonitor seberapa banyak udara yang masih ada dalam tabung. Alat itu
disebut "Submersible Pressure Gauge" atau SPG .
Katup J/Constant Reserve
Adalah katup yang hampir sama dengan type ¡°K¡±, tetapi mempunyai sebuah
klep cadangan mekanis (reserve). Reserve bekerja apabila tekanan tabung turun
¡¾ 300 psi, maka secara otomatis klepnya menutup lubang. Dengan menurunkan
cadangan maka masih ada udara sisa ¡¾ 500 psi.
Katup cadangan menyediakan udara cukup untuk penyelam segera naik ke
permukaan. Batang penarik katup cadangan harus selalu pada posisi naik (up
position) walaupun tabung dalam keadaan kosong, hal ini untuk mengendorkan
pegas pada katup cadangan tersebut. Katup cadangan dapat dengan mudah ditarik
ke bawah selama melakukan penyelaman dan hal ini tidak mempengaruhi supply
aliran udara, hanya bila isi tabung dibawah 300 Psi akan ada penghentian aliran
udara.
Penanganan dan Perawatan
- Hindarkan
dari benturan karena katup mudah patah.
- Untuk
katup ¡°K¡± bila pengisian cadangan turun maka isilah sampai sisa ¡¾ 500
psi.
- Periksa
selalu ¡°O¡± ringnya.
- Bila
membuka suatu katup, putarlah kearah buka sampai habis, kemudian putar
kembali kearah tutup setengah putaran, hal ini untuk menghindari kemacetan
atau kerusakan pada katup tabung. Bila akan menutup katup tabung,
lakukanlah secara halus namun rapat dan tidak perlu keras-keras., sebab
kebanyakan katup menggunakan nilon yang dapat rusak bila ditutup secara
paksa dan kuat-kuat.
- Apabila
ingin melakukan pengujian visual, maka tabung harus dikosongkan
perlahan-lahan untuk menghindari pengembunan di sekeliling katup dan leher
tabung bila kosong.
- Jangan
sekali-kali membubuhi lemak atau pelumas apapun pada katup. Bengkel
perbaikan dan pemeliharaan hanya menggunakan minyak pelumas silikon anti
meledak.
Melepaskan Katup
Untuk mengadakan test visual harus melepaskan katup dari tabung dengan cara
pada katup dijepit dengan alat penjepit (tangdem). Kemudian tabungnya diputar
dengan alat bantu dari tali atau rantai. Bila sudah terlepas periksa keadaan
¡°O¡± ringnya.
Cincin pengedap O (O ring)
Adalah sebuah alat penahan kebocoran antara sambungan regulator dan valve,
berbentuk O terbuat dari karet / silikon. O-ring karet (gelang karet berbentuk
O) yang kecil terletak pada permukaan katup membuat suatu kedap tekanan tinggi
antara regulator dengan katup tabung. Bawalah selalu persediaan O-ring dalam
tas perlengkapan selam, sebab apabila O-ring tersebut hilang maka regulator
anda tidak dapat dipakai.
Pipa Partikel
Untuk mencegah pencemaran yang masuk melalui lubang udara, terbuat dari
bahan yang licin dan tahan karat.
Safety Plug/ Safety Disc
Adalah sumbat/pelat pengaman yang kecil bentuknya. Terpasang pada valve
(katup), akan pecah apabila tekanan melebihi tekanan maksimal tabung. Hal ini
untuk menghindari tabung meledak.
Letak pelat ini belakang katup tabung, berfungsi mencegah kerusakan pada
saat pengisian udara yang berlebihan atau apabila terjadi kebakaran. Contoh
tekanan pengisian yang dapat merusakkan pelat pengaman
1800 Psi akan pecah pada tekanan 2800 Psi
2250 Psi akan pecah pada tekanan 3400 Psi
3000 Psi akan pecah pada tekanan 3900 Psi
Pada keadaan tertentu pelat (lempengan tipis) dapat pecah pada tekanan yang
rendah. Hal ini terjadi akibat pengisian yang terlalu cepat atau pengisian
panas tanpa merendam tabung dalam air. Pelat-pelat pengaman ini dapat diganti
pada fasilitas bengkel perbaikan alat selam
Penyandang Tabung (Back Pack)
Adalah suatu sistem harness yang melekatkan tabung pada punggung penyelam.
Bentuknya bermacam-macam. Tetapi yang beredar sekarang adalah BC yang sekaligus
bergabung dengan back packnya, sehingga mudah untuk memasangnya tabung pada BC
nya.
Backpack dan sabuk penyandang harus mempunyai gesper luncur cepat pada ikat
bahu kiri ikat pinggang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penyelam melepas
maupun memasang kembali tabung di dalam air.
Seperti halnya dengan peralatan selam lain, setelah dipakai menyelam
dibersihkan dengan air tawar yang bersih, untuk BC dibilas dengan air hangat di
bagian dalamnya, simpan dengan kondisi berisi udara.
Regulator
Regulator adalah suatu alat yang sederhana untuk mengubah udara bertekanan
tinggi dari sebuah tabung scuba menjadi udara bertekanan rendah sesuai dengan
kebutuhan penyelam dan hanya memberikan udara yang diperlukan sesuai dengan
tekanan sekelilingnya.
Ada beberapa tipe regulator:
Pipa udara ganda (Double Hose)
Regulator Demand yang biasa dikenal di Amerika sejak tahun 1949 terdiri
dari satu bagian yang dipasang di atas katup tabung dengan sebuah pipa penyalur
udara napas, mouthpiece dan sebuah pipa buang udara. Pada saat ini biasanya
disebut Two Hose Regulator. Mouthpiece atau Genggam Mulut adalah suatu bagian
yang dimasukkan ke dalam mulut.
Jenis dari regulator ini pemakaiannya lebih sukar, karena penyelam harus
menghembus dengan keras bila akan menghirup udara. Pada umumnya digunakan oleh
penyelam komersil. Oleh karena gelembung udara yang dikeluarkan oleh penyelam
keluar di belakang penyelam, maka gelembung tidak mengganggu pandangan
penyelam.
Prinsip kerjanya mempunyai dua tingkat yaitu tingkat pertama (first stage)
dan tingkat kedua (second stage). Pada tingkat pertama udara diturunkan diatas
tekanan sekelilingnya dan tingkat kedua tekanan udara berkurang sesuai yang
dibutuhkan penyelam yaitu sesuai dengan keadaan sekelilingnya. Sisa udara yang
berasal dari mouthpiece akan dikembalikan ke tingkat pertama untuk dibuang
keluar.
Pipa udara tunggal (Single Hose)
Yang umum dipakai sekarang adalah pipa udara tunggal terdiri dari dua
tingkat yaitu tingkat pertama (first stage) dan tingkat kedua (second stage)
yang dipasang pada bagian mulut (mouthpiece). Udara pada tingkat pertama
menjadi ¡¾ 140 psi diatas tekanan sekelilingnya. Pada tingkat kedua dikurangi
menjadi sebesar tekanan yang dibutuhkan.
Perbedaan utama dengan double hose adalah bahwa kedua tingkatannya
terpisah. Dimana Second Stage terletak dekat mulut penyelam untuk memudahkan
bernapas, oleh karena itu sekat karet berada pada permukaan yang sama dengan
paru-paru dalam posisi berenang biasa.
Single hose juga dilengkapi dengan tombol kuras (purge botton) yaitu
berfungsi membuang sisa air dalam mouthpiece bila ditekan.
Untuk melindungi bagian first stage dari masuknya air dan debu juga
dilengkapi dengan penutup (cup) dipasang pada bagian first stage jika regulator
tidak dipakai.
Udara dan air keduanya dapat dibuang keluar melalui katup pembuang yang
terbuat dari karet, yang terletak di bagian dalam regulator.
Selain dari jumlah hose diatas, regulator juga dapat dibedakan dengan:
- Balance
First Stage
- Unbalance
First Stage
Balance yang dimaksud adalah first stage sanggup menyesuaikan outputnya
dengan keadaan isi tabung yang akan berubah tekanannya selama dipakai yaitu ¡¾
100 psi diatas tekanan udara mouth piece sedangkan tekanan tabung akan berubah
dari beberapa ribu menjadi sekitar 300 psi.
Selain itu ada juga jenis regulator yang dilengkapi dengan First
Stage audio yang akan mengeluarkan bunyi bila tekanan tabung kurang dari 350
psi diatas tekanan sekelilingnya, ini isyarat bahwa tekanan tabung mendekati
cadangan. Bunyi terdengar sampai 60 feet jauhnya.
Sistem kerja regulator dapat dibedakan menjadi:
- Open
Circuit
- Semi
Closed Circuit
- Closed
Circuit
Muara Tekanan Tinggi-SPG (Submersible Pressure
Gauge)
Untuk mengetahui berapa isi udara tabung scuba adalah dengan memakai alat
pressure gauge. Pada first stage terdapat muara yang biasa ditandai dengan HP
(high pressure). Apabila akan dipasang SPG maka selang SPG dihubungkan
dengan muara bertanda H.P. SPG adalah alat tolok ukur yang dapat dibawa kemana
penyelam berada sehingga akan dapat selalu mengontrol tekanan tabung yang
dipakai penyelam. Umumnya sekarang dirangkai juga dengan kompas dan depth meter
(tolok kedalaman).
Muara Tekanan Rendah
Untuk memasang selang yang berhubungan dengan mouth piece maka dihubungkan
dengan muara tekanan rendah dan juga dapat dipasangkan selang regulator
octopus dan selang inflator untuk BC.
Merakit Regulator pada Tabung
Untuk memasang regulator ke katup tabung ada teknik pemasangannya yaitu
dengan urutan sebagai berikut:
- Buka
kran katup sedikit. Hal ini dilakukan karena kemungkinan ada debu dan
kotoran yang ada di dalam lubang katup akan dapat terlepas /terdorong
keluar.
- Pasang
regulator pada katup, sebelumnya kontrol O-ring katup lalu tempatkan pada
yokenya.
- Tempatkanlah
selalu pipa regulator ke arah kanan melewati bahu kanan penyelam.
- Sebelum
membuka, hisap melalui mouthpiece untuk mengontrol baik dan tidaknya
regulator.
- Buka
kran udara katup sampai habis kemudian kembalikan kran setengah putaran.
Hal ini untuk menghindari kemacetan/kerusakan pada kran buka dan tutup.
Saat membuka kran arahkan SPG ke tempat yang aman.
- Mencoba
bernapas melalui mouth piece 2/3 kali hisap.
- LIhat
SPG, cek tekanan udara pada tabung.
Melepas Regulator
Setelah menyelam, untuk melepaskan regulator yang masih terhubung pada
tabung maka yang harus dilakukan yaitu kebalikan dari pemasangan, yaitu:
- Biarkanlah
air terlebih dulu menetes hingga kering dari katup sebelum dibuka.
- Tutup
kran katup, penutupan jangan keras, sewajarnya saja.
- Buang
udara yang tertinggal dalam selang dengan menekan tombol kurasnya pada
single hose atau dengan meniup keluar udara sisa pada Two hose. Bila
regulator dilepas tanpa mengeluarkan udara sisa, maka dapat mengakibatkan
terjadinya sentakan pada O-ring yang kadang-kadang mengakibatkan O-ring
tersebut pecah.
- Buka
regulator dari katup tabung, kontrol O ring katup.
- Pasang
penutup (cup) agar terhindar dari kotoran dan debu.
Perawatan Regulator
Sehabis dipakai untuk menyelam regulator harus dirawat secara benar.
Kaporit dari air kolam renang maupun di laut dapat merusak regulator bila tidak
dicuci dengan air tawar yang bersih, yaitu dengan cara tetap membiarkan
regulator terpasang pada tabung scuba dengan udara bertekanan di dalamnya.
Bilaslah dengan air hangat yang bersih. Bila cara ini tidak memungkinkan, cara
kedua adalah dengan meletakkan second stage di bawah kran air dan bilaslah.
Jangan menekan purge botton (tombol kuras) karena dapat mengakibatkan masuknya
air ke first stage. Keringkan sebelum disimpan, selang jangan sampai tertekuk
waktu penyimpanan, tempatkan pada tempat khusus dan sejuk serta kering,
hindarkan dari tertumpuk yang dapat merusak selang regulator dan mouth piece.
Tolok Tekanan
Tolok tekanan digunakan untuk mengecek tekanan tabung yang akan dipakai.
Pemakaian alat ini lebih efisien, karena tidak perlu mengecek tiap tabung
dengan SPG dan untuk pengecekan kembali tekanan tabung yang selesai dipakai
agar dapat memilah tabung yang masih dapat dipakai dan yang sudah sedikit
isinya.
Pengukur Kedalaman (Depth Gauge)
Untuk dapat mengetahui kedalaman pada saat penyelaman, diperlukan suatu
alat yaitu Depth gauge/ Depth meter. Hal ini sangat penting dalam penggunaan
tabel selam. Tolok ukur kedalaman ini terdiri dari:
Tolok Kapiler
Tolok kapiler bekerja atas prinsip hukum boyle, terdiri dari suatu pipa
gelas yang tertutup salah satu ujungnya, udara yang ada dalam kapiler akan
berubah bila tekanannya berubah, maka volume air yang ada di dalam tabung
kapiler ini ukurannya akan menjadi ukuran kedalaman. Tolok ini dapat dibaca
dengan ketelitian besar sampai 80 feet.
Tolok Bourdan Terbuka
Tolok ini terdapat lubang di pinggir rumahnya. Air yang ditekan kedalam
bourdan melalui lubang itu menyebabkan perubahan bentuk pada bourdan dan secara
mekanis diteruskan pada jarum yang menunjuk kedalaman. Digunakan pada kedalaman
150-200 feet.
Tolok Bourdan Tertutup
Tolok ini tidak terbuka terhadap air yang ada disekelilingnya,
rumahnya terdapat tutup terdapat minyak. Tekanan air sekeliling diteruskan
melalui dinding yang flexibel kepada bourdan. Perubahan bentuk bourdan karena
tekanan itu diteruskan pada jarum yang menunjuk kedalaman.
Tolok Diafragma
Tolok ini terdiri dari mekanisme roda bergigi dalam ruangan yang tertutup
rapat, perubahan tekanan akan menyebabkan defleksi pada diafragma logam.
Defleksi ini menggerakkan roda-roda gigi dan gerakan ini diteruskan ke jarum
yang menunjuk kedalaman. Tolok ini sangat teliti. Terkadang dikombinasikan
dengan tolok ukur kapiler untuk kedalaman dangkal dan tolok diafragma untuk
kedalaman dalam.
Kompas
Kompas biasanya sudah disatukan dengan regulator dan bagian SPG. Kompas di
dalam air sangat berfungsi terutama pada daerah yang berpasir dimana penyelam
sulit menentukan arah.
GPS (Global Positioning System) biasanya dipakai untuk selam malam (night
dive) atau penyelaman dalam dan lama karena sulit menentukan arah dalam
kegelapan.
Senter
Senter digunakan untuk selam malam, sebagai penanda, dan dalam penyelaman
gua.
Jika menyelam dilakukan pada sore hari atau pada cuaca yang kurang
bersahabat persiapkanlah senter.
Jam Selam
Dalam penyelaman setiap penyelam harus membawa jam atau alat pengukur waktu
lainnya. Hal ini untuk mengetahui waktu-waktu dalam penyelaman.
Jam selama selain dapat melihat waktu, ada juga yang dikombinasikan dengan
depth meter dan kompas. Hal ini mempermudah penyelaman. Perhatikan batas water
resistant. Untuk penyelaman yang tidak melebihi 7 meter dapat dipakai jam yang
memiliki water resistant 10 bar (misal Q&Q).
Kamera Underwater
Keindahan bawah laut yang sangat indah membuat penyelam ingin mengabadikan
momen yang sangat berharga dalam penyelaman baik dengan foto maupun video.
Selama mengambil gambar perhatikanlah keadaan sekitar dan posisi tubuh agar
aman dalam penyelaman.
Bag
Sangat berfungsi untuk menyimpan barang-barang berharga atau alat
komunikasi yang tak mungkin di tinggal selama penyelaman.
Sebelum menggunakan cek apakah bag bocor atau tidak.
Perhatikan warna dari bag, warna yang terlalu mengkilat akan menarik
ikan-ikan yang mungkin dapat mendatangkan bahaya.
Cairan Antifog
Pada saat menyelam atau pun snorkeling, kadang-kadang masker yang kita
pakai berembun/berkabut, akibatnya pandangan menjadi kabur karena terhalang
embun. Timbulnya embun tersebut karena hembusan udara (hangat) dari paru-paru
melalui hidung, sementara lingkungan (air) disekitarnya bertemperatur lebih
rendah/dingin.
Pada saat menyelam, kita dibiasakan bernafas melalui mulut. Oleh karenanya,
berembunnya masker (karena hembusan nafas melalui hidung) pada saat menyelam
merupakan hal wajar, karena pada saat di darat kita terbiasa bernafas melalui
hidung.
Masker berembun sebetulnya bukan masalah besar, karena setiap
penyelam pastinya diajarkan cara mask-clearing di dalam air. Namun, jika
terlalu sering berembun dan mask-clearing, maka udara di dalam tabung banyak
terbuang sehingga cepat habis, selain itu penyelaman menjadi tidak nyaman.
Untuk mencegah munculnya embun pada saat menyelam/snorkeling, cara yang
paling gampang tentunya menggunakan cairan anti-foging sebelum kita turun ke
dalam air. Cairan anti-foging tersebut dapat dengan mudah ditemukan di
toko-toko yang menjual peralatan selam. Soal harga murah atau mahal, itu
relatif.
Namun, sesungguhnya di kamar mandi kita terdapat anti-foging yang lebih murah
meriah untuk mencegah terjadinya pengembunan pada masker yang kita pakai, yaitu
dengan menggunakan pasta gigi (merk apa saja). Caranya, pasta gigi tersebut
dioleskan pada bagian dalam dan luar lensa masker. Setelah diratakan, kemudian
dibilas hingga bersih, masker pun siap digunakan.
Akan tetapi, jika pada saat akan turun namun lupa membawa pasta gigi,
teman-teman tidak perlu khawatir, karena di dalam mulut kita terdapat zat
anti-foging yang selalu kita bawa kemana-mana. Anti-foging alami tersebut adalah
saliva alias air ludah. Cara penggunaannya cukup dengan ¡°menyemprotkan¡±
saliva kita pada kedua belah sisi masker. Ratakan, kemudian bilas hingga bersih
(tampilan dan aromanya ). Maka masker siap digunakan dan penyelaman pun akan
nyaman
Sumber: USN Diving
Manual 6 Internet
0 komentar:
Posting Komentar